MADRID – Barcelona tak pernah bermasalah di lini depan. Tapi, itu cerita masa lalu. Tepatnya saat Barca masih memiliki trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar).
Nah, seiring kepergian Messi ke Paris Saint Germain (PSG), kinerja lini depan mulai terasa ngos-ngosan. Itu terlihat kemarin saat Barca ditahan imbang Athletic Bilbao 1-1.
Trisula lini depan Antoine Griezmann-Memphis Depay-Martin Braithwaite yang jadi starter gagal memenuhi ekspektasi. Dari tiga tembakan tepat sasaran, hanya yang berasal dari Depay yang berbuah gol.
Satu tembakan tepat sasaran lainnya malah datang dari bek kanan Sergino Dest. Artinya, Braithwaite dan Griezmann ”tidak berguna” pada laga yang dihelat di Estadio San Mames, Bilbao, tersebut.
Bahkan, ada blunder fatal yang dilakukan Braithwaite. Tepatnya ketika dia gagal menuntaskan operan Depay pada menit keenam. Padahal, striker asal Denmark itu tinggal menendang ke gawang yang sudah tidak terkawal dari jarak 5,5 meter. Tetapi, sepakannya malah melambung.
Hal tersebut membuat Depay dan entrenador Barcelona Ronald Koeman tidak bisa menyembunyikan kekecewaan. ”Aku senang karena gol (debut, Red), tetapi tidak dengan hasilnya (pertandingan, Red). Seharusnya aku bisa mencetak satu gol lagi,” ucap Depay kepada Mundo Deportivo.
Ya, mantan pemain Manchester United dan Olympique Lyon itu memang layak jadi andalan Koeman. Spirit tinggi Depay sudah terlihat sejak pramusim. Pemain asal Belanda tersebut mencetak tiga gol dari lima pertandingan.
Pada jornada pertama kontra Real Sociedad (16/8), Depay juga menciptakan satu assist. Artinya, Depay selalu berkontribusi dalam gol Barca di dua jornada awal.
Apalagi, Sergio Aguero yang juga pemain baru sedang menderita cedera betis. Mantan striker Manchester City dan Atletico Madrid itu harus menepi selama setidaknya dua bulan ke depan.
Praktis, beban Depay agar selalu fit dan bisa terus berkontribusi bagi gol Barca makin diharapkan Tintin, julukan Koeman.
Griezmann yang paling mengecewakan. Padahal, striker Prancis tersebut diprediksi bisa lepas dari bayang-bayang Messi. Griezmann diharapkan bisa kembali meledak seperti ketika bersama Atletico Madrid.
Nyatanya, dalam dua jornada, dia nirkontribusi untuk gol Barcelona. Padahal, dia selalu tampil penuh. Grizi –sapaan Griezmann– juga tanpa andil gol selama pramusim.
Tetapi, beban Depay untuk jadi andalan Barca bisa menurun per pekan depan. Itu dipicu kembalinya Philippe Coutinho yang diprediksi pulih dari cedera lutut kiri yang diderita sejak akhir Desember tahun lalu.
Mantan pemain Liverpool dan Inter Milan tersebut bisa menggantikan Braithwaite. ”Musim ini akan sangat sulit hingga akhir. Tetapi, kami bersyukur memiliki pemain hebat seperti Depay,” ujar Griezmann. (jpc)