PALANGKA RAYA - Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) VIII tahun 2024 di Swiss Bel Hotel Danum, Kota Palangka Raya. Acara ini merupakan forum tertinggi bagi seluruh anggota IBI di tingkat provinsi. Ketua Umum Pengurus Pusat IBI, Dr. Ade Jubaedah turut hadir dalam musda yang digelar selama dua hari itu.
Ade Jubaedah menyampaikan bahwa Musda bertujuan untuk konsolidasi organisasi, baik internal maupun eksternal, serta penguatan profesi bidan. Ia menegaskan Musda ini bukan hanya forum pertanggungjawaban pengurus periode 2018-2023 dan pemilihan Ketua IBI Provinsi Kalteng masa bakti 2023-2028.
“Ini menjadi ajang peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi bidan dalam memberikan layanan kepada masyarakat,” katanya saat ditemui media, Jumat (22/11).
Musda tersebut diisi dengan lima sidang pleno. Diantaranya sidang pertanggung jawaban pengurus periode sebelumnya, kemudian dilanjutkan pemilihan Ketua IBI Provinsi Kalteng masa bakti 2023-2028, serta melaksanakan sidang ilmiah.
Sidang ilmiah dirancang untuk meningkatkan wawasan para bidan dari 14 kabupaten dan satu kota di Kalteng, dengan fokus pada transfer of knowledge terkait pelayanan kebidanan berbasis bukti. Ade menegaskan Musda ini bertujuan untuk memperkuat kualitas layanan kesehatan yang diberikan bidan. Terutama dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mengatasi masalah stunting.
Tema yang diusung yakni Satukan Langkah dalam Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti selaras dengan enam pilar transformasi kesehatan yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan.
"IBI menyelaraskan programnya dengan agenda transformasi kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan, khususnya dalam meningkatkan SDM bidan. Melalui Musda ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi pelayanan kebidanan di seluruh Kalimantan Tengah," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Kalteng, Noorhaini Machdat menjelaskan terlaksananya musda ini diharapkan menjadi momentum penguatan profesi bidan menjadi lebih baik, menjunjung tinggi etika profesi bidan, menghargai otonomi klien, melakukan tindakan yang benar sesuai standar, mencegah tindakan yang merugikan klien.
“Tentu bidan harus melakukan pelayanan adil, tidak diskriminatif, dan selalu menepati janji untuk selalu menjaga rahasia keluarga klien,” pungkasnya
Musda VIII IBI Kalteng diharapkan menjadi momentum penting untuk menciptakan layanan kebidanan yang lebih profesional, berkualitas, dan berkelanjutan di masa mendatang. (ham).
Bidan merupakan profesi yang tidaklah mudah diemban. Apalagi bidan yang bertugas di daerah-daerah pelosok. Ketika terjadi gawat darurat, mereka harus sigap mengantar pasien ke fasilitas kesehatan induk guna mendapat pelayanan kesehatan yang lebih memadai.
Tiap tanggal 5 Mei diperingati sebagai Hari Bidan Sedunia. Keberadaan tenaga kesehatan ini cukup penting bagi masyarakat. Bidan punya tugas melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil serta melakukan pemeriksaan post natal care (PNC) atau perawatan yang dilakukan agar seorang ibu dapat melalui masa nifas setelah melahirkan.
