Setelah Kai Jungkir memutar-mutarkan ranting, Belanda tidak bisa melihat pemukiman. Yang dilihat hanya lautan. Akhirnya tidak jadi membom” kata Indra Lesmana, Juru pelihara Rumah Kai Jungkir.
Di balik tenangnya aliran Sungai Mentaya, berdiri sebuah rumah tua berarsitektur kolonial yang menyimpan jejak sejarah penting Kota Sampit. Rumah itu milik Kai Jungkir, tokoh kharismatik yang diyakini memiliki karomah dan menjadi pewaris Datuk Sampit.