Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya tengah menyiapkan langkah penataan kota, salah satunya melalui penanganan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berjualan di lokasi-lokasi yang dinilai tidak semestinya, seperti di halaman depan TVRI.
Pasar Datah Manuah kini bersiap untuk hidup kembali. Dari total 123 kios yang tersedia di area gedung pasar — 47 kios di blok depan dan 76 kios di bagian belakang — hanya 29 kios yang saat ini aktif digunakan oleh pedagang. Artinya, lebih dari 90 kios masih kosong dan belum termanfaatkan secara optimal.
Rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) dari lokasi lama ke kawasan baru seperti Pasar Mini Datah Manuah harus dilakukan dengan strategi yang matang dan berpihak pada kepentingan banyak pihak, terutama konsumen. Hal ini disampaikan oleh pengamat ekonomi Kalteng Dr. Fitria Husnatarina, S.E., M.Si., Ak., CA., CSRS., CSRA., ACPA., SCL.
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) berencana memindahkan para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di kawasan depan TVRI Palangka Raya ke lokasi Pasar Datah Manuah. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari penataan kawasan kota, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan lokasi pasar yang sudah tersedia.
Para pedagang di Pasar Datah Manuah mendukung rencana pemko merelokasi PKL, karena mereka merasa pasar tersebut saat ini sepi pengunjung. Salah satu sebabnya karena hanya sedikit pedagang yang berjualan. Mereka berharap dengan adanya program relokasi PKL ini, bisa membuat suasana dan aktivitas perekonomian di Pasar Datah Manuah ramai kembali.