Site icon KaltengPos

Objek Wisata Alam di Kota Cantik Diserbu Pengunjung

Wisata di Tangliling. ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS

 

PALANGKA RAYA-Masyarakat Kalimantan Tengah begitu antusias menyambut tahun 2023. Menghabiskan malam pergantian tahun dengan pesta rakyat. Keesokan harianya, Minggu (1/1/2023), masyarakat berbondong-bondong bertamasya bersama keluarga dan kerabat. Objek wisata alam masih menjadi pilihan utama.

Objek wisata yang banyak diserbu pengunjung adalah Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Tangkiling dan Wisata Sungai Batu Sei Gohong. Keduanya sama-sama terletak di Kecamatan Bukit Batu. Kemudian ada Taman Wisata Kereng Bangkirai dan Kolam Pemancingan Datu Mangku. Objek-objek wisata tersebut paling banyak diserbu pengunjung.

Kepala Resor TWA Bukit Tangkiling Ahmad Mubaraki mengatakan, destinasi wisata yang dikelola pihaknya lebih ramai dari biasanya dalam seminggu terakhir. “Yang kami pantau, hari ini dan kemarin puncaknya, yang paling banyak pengunjung,” beber Mubaraki kepada Kalteng Pos.

Menurutnya, tanggal 25, 31, dan 1 Januari merupakan hari yang padat akan wisatawan. Kemarin menjadi hari dengan pengunjung yang paling banyak. “Hari ini, sampai jam setengah empat sore terpantau kurang lebih ada 700-an pengunjung, hari sebelumnya sekitar 140-an pengunjung,” ungkapnya.

“Banyak yang datang dari kabupaten-kabupaten lain, seperti Gunung Mas, Katingan, bahkan dari Banjarmasin,” bebernya.

TWA Bukit Tangkiling mempunyai jam operasional 07.30 WIB-16.00 WIB. Dibuka terus selama satu minggu penuh. Sejak pukul 10.00 WIB TWA Bukit Tangkiling sudah diserbu pengunjung.

“Di sini ramai waktu tadi siang, sebelum dan sampai jam 12.00 WIB, karena pada tengah hari kami memperlihatkan kepada wisatawan pemberian makanan untuk buaya,” jelasnya.

Pihaknya juga mengakomodasi pengunjung yang ingin bermalam di Bukit Baranahu di luar jam operasional. Sejak libur Nataru banyak yang juga berlibur dan bermalam di TWA Bukit Tangkiling, khususnya pada lokasi yang berada di puncak, yakni Bukit Baranahu. “Sejak libur Nataru, hampir tiap malam selalu ada pengunjung yang bermalam di atas (puncak),” tuturnya.

Sebagai pengelola resort, Mubaraki mengimbau masyarakat yang berkunjung agar menjaga jarak dari satwa-satwa yang dikelola di area objek wisata, mengingat TWA Bukit Tangkiling punya kandang transit yang menghimpun satwa-satwa hasil serahan warga maupun dari hutan.

“Kami imbau pengunjung untuk tidak terlalu dekat dengan kandang dan tidak mengganggu satwa, memang sudah kami pasang papan imbauan, tapi kami tidak akan bosan untuk beri imbauan kepada pengunjung, jangan lupa membuang sampah pada tempat sampah,” tandasnya.

Salah satu pengunjung yang berasal dari luar kota adalah Mahdi. Pemuda berusia 20 tahun itu mengaku menghabiskan waktu menikmati liburan dengan mengendarai sepeda motor bersama adiknya yang berusia 15 tahun. Pria yang mengaku bekerja sebagai wiraswasta itu berkendara dari Buntok menuju Banjarmasin, lalu ke Palangka Raya.

“Kami berangkat dari kemarin (Sabtu), malam tahun barunya di Banjar, terus muter ke Palangka Raya, sudah banyak destinasi wisata yang kami kunjungi,” bebernya.

Pada kunjungannya ke TWA Bukit Tangkiling itu asalnya ia hanya mendengar kabar dari kawannya. “Cuman dengar-dengar doang dari temen, terus liat di maps gitu, lalu ke sini kami,” ungkapnya.

Hari itu menjadi hari pertama ia mengunjungi TWA Bukit Tangkiling. Ia mengaku terkesan dengan pesona alam yang tersaji di objek wisata tersebut.

“Lumayan berkesan, ada satwa-satwanya di sini, baguslah,” tuturnya.

Sementara itu, pengunjung lainnya bernama Bambang Suharto mengaku secara khusus mengunjungi TWA Bukit Tangkiling bersama keluarga dalam rangka menikmati liburan Nataru. Berangkat dari Palangka Raya sekitar pukul 12.00 WIB, Bambang mengaku sempat terjebak macet karena padatnya lalu lintas.

“Di sini lumayan lah, yang penting terhibur, mumpung libur, manfaatkan waktu untuk bersantai bersama keluarga mengunjungi objek wisata,” ungkap pria berusia 50-an tahun itu.

Dalam rangka merayakan libur Nataru, Bambang dan keluarganya sering berkunjung ke banyak tempat wisata. Hanya saja pria yang mengaku bekerja di wiraswasta itu menuturkan terdapat beberapa hal yang mesti dibenahi agar objek wisata TWA Bukit Tangkiling dapat lebih maju.

“Mungkin masalah binatang perlu dilengkapi, memang ada banyak binatang unik yang ada di sini, cuman harus lebih diragamkan lagi, Palangka Raya ini kan objek wisatanya terbatas, dan banyak masyarakat yang haus akan hiburan,” tuturnya.

Berpindah ke Wisata Sungai Batu Sei Gohong yang berada di Kelurahan Sei Batu, objek wisata yang menyediakan wadah pemandian air gambut itu juga dipadati pengunjung. Pengelola lokasi wisata, Lina menuturkan, sejak libur Natal banyak warga yang datang berkunjung.

“Sejak tanggal 25 itu mulai banyak yang berkunjung, berangsur-angsur makin banyak, hari ini (Minggu) dan kemarin (Sabtu) puncaknya,” bebernya kepada Kalteng Pos, Minggu (1/1/2023).

Wanita yang juga menjadi salah satu pedagang di objek wisata tersebut mengaku tidak dapat memastikan berapa banyak pengunjung. Namun ia memperkirakan pengunjung memang lebih banyak dari biasanya, karena area parkiran dipenuhi kendaraan.

Sebagai pengelola objek wisata, wanita berperawakan kurus itu mengaku kunjungan wisatawan tidak lagi sebanyak tahun sebelumnya, karena makin banyak objek wisata di daerah Tangkiling.

“Cenderung menurun, kalau libur Nataru yang dulu, tahun lalu di 2021, bisa sampai penuh jalanan ini, mobil mengantre untuk ke sini, kondisi itu sampai-sampai datang pihak polsek untuk mengamankan,” bebernya.

Salah seorang pengunjung bernama Ahmad menuturkan, Sei Gohong sudah menjadi tempat langganannya bersama istri untuk berwisata saat liburan. Berangkat pukul 10.00 WIB dari tempat tinggalnya di Palangka Raya, sampai ke Sei Gohong pukul 11.00 WIB, agak di luar perkiraan karena sedikit terjebak macet.

Pria yang berprofesi sebagai penjaga toko itu mengaku berangkat bersama istri dengan mengendarai sepeda motor. “Biasanya untuk refreshing, merayakan tahun baru 2023, kita ke destinasi wisata, tahun kemarin ke sini juga, cuman nggak seramai sekarang, sekarang lebih ramai,” ungkap pria berusia 23 tahun itu.

Pengunjung lain bernama Iko menuturkan, kunjungannya ke Sei Gohong saat itu, dalam rangka berlibur. Mengajak istri, anak-anak, dan sanak saudaranya dari tempat tinggalnya di Kasongan dengan mengendarai mobil pribadi.

“Kami dari pagi jam sembilan sudah di sini, ya nurutin anak pengen libur. Kami nggak nentu juga kunjungan ini, kadang bisa nggak liburan, ini juga ibaratnya karena anak-anak yang sejak kemarin minta liburan,” ungkapnya.

Sementara itu, pantauan Kalteng Pos di tempat wisata alam Air Hitam Dermaga pelabuhan Kereng Bangkirai, Minggu (1/1) sekitar Pukul 12.00 wib terlihat banyak sekali pengunjung yang berdatangan ke tempat wisata yang terkenal dengan wisata perahu susur sungainya ini.

Warga yang kebanyakan datang dengan menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupunroda empat itu sempat membuat kepadatan antrean kendaraan di depan Jalan Mangku Raya, lokasi tempat wisata tersebut berada meskipun tidak sampai menimbulkan kemacetan. Para pengunjung yang datang sendiri terlihat banyak yang memanfaatkan waktu untuk duduk bersantai atau berfoto di gazebo maupun tribun yang ada di tempat wisata tersebut.

Sebagian pengunjung lain memanfaatkan berbagai wahana rekreasi air yang ada di tempat tersebut seperti perahu susur sungai, bebek gowes dan bebek motor.

Ketua Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis) Taman Wisata alam Air Hitam Kereng bangkirai H Sabran M Usin memperkirakan jumlah pengunjung yang datang baru ke taman wisata air Hitam Kereng Bangkirai  bisa mencapai 10 ribu orang.

“Dari pagi tadi sejak buka pukul 07.00 wib pagi tadi sampai sekarang jumlah pengunjung yang datang saya perkirakan sudah mencapai tujuh ribu orang,” kata H Sabran.

Jumlah pengunjung wisata yang datang ke taman wisata air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai sendiri sudah mulai terlihat mengalami kenaikan sejak hari libur nataru. Jumlah pengunjung mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Kebanyakan pengunjung datang untuk menikmati berbagai wahana wisata air. Wahana kapal Susur Sungai menjadi primadona yang paling banyak dicari oleh pengunjung.

Saking banyaknya wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam sungai Sebangau dengan menggunakan kapal susur sungai, 16 kapal susur sungai yang tersedia di tempat wisata tersebut semuanya habis beroperasi. “16 buah kapal ini rata rata semua sudah 4 -5 kali mengangkut penumpang dari pagi tadi,” ujarnya.

Ramainya pengunjung menjadi berkah bagi warga yang berjualan ditempat wisata tersebut. Puput, seorang penjual makanan dan minuman yang berjualan di taman wisata Dermaga Kereng Bangkirai mengaku ramainya pengunjung pada hari libur tahun baru kali ini sangat berpengaruh terhadap penjualan makanan dan minuman di kios milik orang tuanya itu. “Ramai, hari ini memang ramai,” ujar Puput.

Puput mengatakan bahwa suasana ramai pengunjung pada hari libur tahun baru yang bertepatan jatuh pada hari minggu ini dirasakannya memang agak berbeda dibandingkan dari pada hari Minggu biasanya. Suasana ini dirasakannya hampir sama dengan suasana pada saat liburan hari raya idul fitri.

“Kalau yang ramai kaya hari ini sama seperti kaya hari raya idul Fitri, kalau hari minggu biasa agak kurang,” terang Puput.

Selain datang ke tempat wisata di seperti taman alam Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai, tempat wisata Pemancing Datu Mangku terlihat cukup banyak pengunjung yang datang baik untuk sekedar bersantai bersama keluarga ataupun menyalurkan hobi memancing.

Pemilik sekaligus pengelola kolam pamacingan Datuk Mangku Nordin mengakui bahwa di hari libur tahun baru ini memang banyak warga yang memilih datang untuk berekreasi di tempat wisata kolam pemancingannya. Kenaikan jumlah pengunjung yang datang ke kolam pemancingan datu Mangku pada hari libur tahun baru ini diperkirakan Nordin mengalami kenaikan sekitar 300 persen dibandingkan hari libur atau pada Minggu.

“Warga memang banyak sekali yang datang kesini untuk kumpul kumpul sambil makan siang dan juga memancing,” kata Nordin.

Diperkirakannya sampai menjelang sore kemarin sudah ada sekitar 2.500 orang warga yang sudah datang ke kolam pemancingannya tersebut. Ditambahkannya bahwa jumlah pengunjung tersebut biasanya akan, semakin bertambah mendekati saat sore hari dimana banyak warga yang memiliki hobi memancing datang ke tempatnya tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya Hj Iin Hendrayati Idris yang juga memantau langsung suasana di taman wisata alam Dermaga Kereng Bangkirai mengatakan, setelah adanya  pengumuman presiden terkait dicabutnya aturan terkait PPKM, maka Pemko Palangka Raya memutuskan membuka kembali seluruh tempat wisata yang ada di Kota Cantik.

“Hari ini (kemarin) seluruh tempat wisata semua kita buka seperti biasa kembali dan Alhamdulillah membludak,” kata Kadis Pariwisata.

Kadis pariwisata ini mengatakan bahwa berdasarkan  pemantauan pihaknya, sejumlah tempat wisata yang ada di kota Palangka Raya terlihat sangat ramai. Ia pun mengaku sangat bersyukur melihat kondisi ramai di sejumlah tempat pariwisata yang dikatakan nya hampir mendekati saat sebelum terjadinya  Pendemi Covid-19 itu. “Memang belum sampai seperti awal dulu tetapi sudah mulai kembali,” katanya.

Terpisah, Kadis Kebudayaan Adiah Chandra Sari mengatakan, objek wisata di Kalteng ramai pengunjung. “Kalau di Kota Palangka Raya sendiri terlihat padat diareal Tangkiling dari nyaru menteng hingga Pal 38, sedangkan di Kereng Bangkirai pada sore ini dipenuhi pengunjung,” ucap Adiah, Minggu (1/1/2023).

Selain itu pusat perbelanjaan, dari pantauan pukul empat sore padat dipenuhi pengunjung, seperti di Metos.

Sedangkan untuk kabupaten dan kota yang lainnya, Adiah jelaskan dilaporkan masing-masing dinas pada tanggal empat Januari mendatang. Karena sesuai dengan surat edaran nataru data akan dihimpun sejak tanggal 14 Desember 2022-3 Januari 2023.

“Kita sudah berkirim surat ke kab/kota untuk pemantauan pergerakan pengunjung libur Nataru tapi untuk data di kumpulkan tanggal 4 dengan pertimbangan, data yang diminta dari tanggal 24 Desember – 3 Januari, Kondisi akhir tahun biasanya tidak memungkinkan menghimpun data cepat dari kab/kota karena cenderung kurang aktif,” tegas Adiah. (dan/irj/sja/ala)

Exit mobile version