Site icon KaltengPos

Kendalikan Banjir di Kota, Pusat Gelontorkan Rp14,5 Miliar

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR: Para pekerja proyek saat membangun drainase Jalan Lele, Palangka Raya pada Senin (4/4). Proyek ini dikucurkan dari APBN senilai Rp14,5 miliar.

PALANGKA RAYA-Pemerintah pusat menggelontorkan kembali untuk Pemerintah Kota Palangka Raya. Rencananya dana senilai Rp14,5 miliar itu digunakan untuk pembangunan drainase Jalan Lele, atau tepatnya di sepanjang Jembatan Tingang dan Jembatan Rawa Belut. Program ini sebagai wujud sinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya pengendalian banjir dan tata kota yang lebih baik ke depan.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Ferry Syahrizal ST MT melalui Kasatker Pengembangan Jaringan Sumber Air Kalteng Muhammad Barani ST MSi memastikan bahwa pihaknya akan melaksanakan lagi pembangunan drainase di Jalan Lele, Kota Palangka Raya.

“Tahun 2022 ini kita mendapat dana kontrak Rp14,5 miliar. Pagu yang diajukan Rp19 miliar. Panjang pengerjaannya sekitar 700 meter lebih,” kata M Barani saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/4).

Dikatakannya, item pengerjaan yang dilakukan adalah elgato, dengan ketinggian yang disesuaikan kontur tanah. Jika kontur tanah setinggi 3,5 meter, maka akan dilakukan pengerjaan sekalian penguatan tebing.

“Tanda tangan kontrak telah dilakukan 24 Januari lalu, dengan jangka waktu pengerjaan 300 hari kerja. Diperkirakan akan rampung pada Desember atau akhir tahun 2022. Semoga bisa selesai tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Rencananya lebar saluran 10 meter dan kualitas beton juga akan benar-benar diperhatikan,” sebutnya.

Tahun depan program ini direncanakan akan dilanjutkan, tergantung ketersediaan dana APBN yang  dikucurkan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai skala prioritas.

“Dengan pembangunan drainase ini, maka diharapkan dapat mendukung upaya penataan Kota Palangka Raya supaya terbebas dari persoalan banjir. Dalam artian kita berupaya untuk mengendalikan dan menekan potensi banjir,” jelasnya.

Setelah survei dan pengukuran, pengerjaan yang dilakukan saat ini yakni penggalian tanah untuk meluruskan elevasi, memasang cerucuk, lalu dilanjutkan pengukuran dari Jalan Tingang menuju Jembatan Rawa Belut.

“Faktor cuaca diperkirakan dapat menghambat proses pengerjaan. Kami berharap kondisi cuaca tidak terlalu ekstrem, supaya pengerjaan berjalan lancar dan selesai sesuai target waktu pengerjaan,” tutupnya. (nue/ce/ala/ko)

Exit mobile version