PALANGKA RAYA-Beberapa wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) diguyur hujan dengan durasi yang cukup lama. Tidak terkecuali di ibu kota provinsi, Palangka Raya. Sejak Minggu (4/9) hingga Senin (5/9) hujan terus mengguyur. Curah hujan yang cukup tinggi ini mengakibatkan beberapa wilayah di Kalteng terendam banjir. Ribuan rumah dan fasilitas umum terdampak banjir yang mencapai dua meter ini.
Berdasarkan data yang di-update oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng, sebanyak 4 kabupaten, 5 kecamatan, 23 desa/kelurahan, 2.831 kepala keluarag (KK), dan 9.837 jiwa yang terdampak banjir kali ini.
Wilayah pertama adalah Kabupaten Gunung Mas (Gumas). Daerah ini mengalami banjir terparah. Banjir yang terjadi sejak Sabtu (3/9) hingga kemarin (5/9) mengakibatkan 2.176 KK dan 7.739 jiwa dan sekitar 2.176 rumah terdampak.
Ketingian air mulai dari 1 meter hingga 2 meter. Kemudian di Kabupaten Katingan, tepatnya di Kecamatan Katingan Tengah, mengakibatkan 1 desa dengan total 655 KK, 2.098 jiwa, 350 unit rumah, serta 5 bangunan tempat ibadah, 1 unit TK, 2 unit SD, 1 unit SLTP, 1 unit SLTA, kantor desa, balai desa, pustu, polindes, dan perpustakaan desa terdampak banjir dengan ketinggian 20-60 cm.
Di wilayah Kotawaringin Timur, banjir melanda wilayah Kecamatan Parenggean, mengakibatkan salah satu jalan desa terdampak banjir dengan ketinggian air 20-30 cm. Sementara di wilayah Barito Utara, banjir melanda wilayah Kecamatan Gunung Timang dan mengakibatkan 3 desa terdampak, dengan ketinggian air 20-80 cm.
Plt Kalaksa BPB-PK Kalteng Falery Tuwan membenarkan perihal terendamnya beberapa wilayah di Kalteng. Namun pihaknya fokus pada penanganan banjir di wilayah Gumas, karena banjir di wilayah tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
“Kami fokus di Gumas dan tim kami sudah turun ke lapangan, mengingat banjir di sana (Gumas, red) sudah terjadi sejak beberapa hari lalu, apalagi banjir cukup tinggi dan luas,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (5/9).
Diungkapkannya, saat ini sudah ada laporan masuk dari beberapa kabupaten terkait bencana banjir. Pihakya masih terus mengumpulkan data masuk dari BPBD di tiap kabupaten. “Memang laporan tidak resmi ada, tetapi berkenaan data harus sesuai prosedur,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tim BPBD masing-masing kabupaten sudah mengambil langkah-langkah penanganan tahap awal, seperti mengevakuasi warga. Jika ada warga yang terpaksa mengungsi, maka akan dibangun tenda pengungsian beserta dapur umum. “Kami bekerja sama dengan aparat di masing-masing daerah,” tuturnya.
Menurut Falery, banjir yang terjadi kali ini akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya sungai dampak kiriman dari wilayah hulu. Meski BMKG meramalkan bahwa tidak setiap hari terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
Sementara itu, terkait beberapa daerah terdampak banjir, khususnya wilayah Kecamatan Kurun, dikatakan Kapolsek Kurun Ipda Arya Tanjung, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pemantauan. Selain itu, anggota selalu disiagakan untuk penanganan awal.
“Kami terjun untuk penanganan awal, jadi kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, jangan panik, jaga situasi tetap aman dan kondusif, jika ada informasi menyangkut gangguan kamtibmas, diharapkan menghubungi petugas di polsek terdekat, khususnya wilayah Kecamatan Kurun,” ucap Ipda Arya, Senin (5/9).
Terpisah, Kepala Bidang Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Perhubungan Kabupaten Gunung Mas Sandra Cipta menyebut ada empat titik banjir di ruas jalan provinsi. Satu titik di wilayah Kurun seberang, dua titik di wilayah Desa Petak Bahandang, dan satu titik lagi di Desa Tumbang Danau.
“Kami sarankan agar pengguna sepeda motor untuk sementara waktu tidak bepergian pada malam hari,” tuturnya. “Kami juga mengecek informasi banjir di wilayah Kecamatan Rungan dan Kecamatan Tewah,” tambahnya.
Informasi perihal banjir juga didapatkan dari Danramil 1016-06/ Kurun Lettu Inf Juni Wijaya melalui para babinsa yang meninjau langsung sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga yang terdampak di wilayah Kecamatan Kurun, Kabupaten Gumas, Senin (5/9).
Diketahui beberapa titik yang terdampak banjir merupakan wilayah dataran rendah yang berlokasi di tepian sungai. Akibat tingginya curah hujan, debit air Sungai Kahayan meningkat lalu merendam sejumlah wilayah.
“Kami berkoordinasi dengan instansi terkait agar menyiapkan posko banjir dan menyediakan tempat pengungsian bila debit air terus meningkat,” ujar Danramil.
Berdasarkan hasil pantauan, banjir yang terjadi kali ini tidak sampai memaksa warga mengungsi. Meski demikian, anggota koramil beserta instansi terkait tetap disiagakan dan rutin melaksanakan patroli untuk memantau perkembangan situasi dan kondisi. (abw/okt/ce/ala)