PALANGKA RAYA-Menjelang perayaan hari besar keagamaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kalteng selalu siaga di semua kabupaten/kota. Tahun ini, instansi yang dipimpin oleh H Shalahuddin tersebut mendirikan 22 posko pemantauan di Kalteng, untuk memastikan distribusi barang dan arus transportasi berjalan lancar dan aman hingga perayaan Idulfitri nanti.
“Posko pemantauan tersebar di 14 kabupaten/kota, untuk tujuan ini kami juga bersinergi dengan Balai Jalan dan pihak lainnya,” ucap Kadis PUPR Kalteng H Shalahuddin kepada media di ruang kerjanya, Kamis (6/5).
Dijelaskannya bahwa hampir semua ruas jalan strategis di Bumi Tambun Bungai dibangun posko pemantauan. Terutama di 22 titik yang tersebar di 14 Kabupaten/kota se-Kalteng.
“Tiap wilayah, baik di barat, timur, maupun tengah ada kasi yang bertugas mengoordinasi,” jelasnya.
Posko pemantauan dibangun untuk mengantisipasi potensi kerusakan jalan yang luar biasa hingga amblas, longsor, banjir, dan lainnya yang dapat menghambat pergerakan kendaraan dan lalu lintas selama menjelang hingga puncak perayaan Idulfitri tahun ini.
“Kita mengantisipasi agar pendistribusian sembako maupun perjalanan masyarakat melalui jalur darat bisa lancar alias tidak terhambat. Jika sudah ada posko-posko itu, ketika terjadi hal-hal yang menghambat kelancaran lalu lintas, penanganan bisa lebih cepat,” bebernya.
Walaupun di luar momen Idulfitri, Natal dan tahun baru, serta momen hari besar keagamaan lainnya, tim DPUPR akan tetap bersinergi dengan pihak lainnya untuk selalu siaga melakukan monitor lapangan.
Ketika terjadi kerusakan pada infrastruktur jalan dan jembatan, DPUPR sesegera mungkin melakukan penanganan. Contohnya, peristiwa ambruknya gorong-gorong di Ujung Pandaran beberapa waktu lalu. Dalam waktu yang singkat DPUPR bisa melakukan perbaikan.
Oleh karena itu, tutur Shalahuddin, perlu ada kerja sama yang baik dari masyarakat untuk segera menginformasikan kepada DPUPR jika terjadi kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan sehingga bisa segera dilakukan penanganan.
Setiap posko dilengkapi dengan alat berat dan peralatan lainnya untuk penanganan cepat apabila sewaktu-waktu terjadi kerusakan infrastruktur.
“Penanganan di lapangan tentunya kami lakukan dengan teknik tertentu, baik untuk jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek,” pungkasnya.
Untuk upaya penanganan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, DPUPR selalu menjali kerja sama dengan Balai Jalan dan pihak lainnya. Terutama mengatasi lokasi-lokasi yang berpotensi besar terjadi kerusakan infrastruktur, seperti Bukit Rawi, Asam Baru, dan beberapa daerah lainnya.
Hal ini juga merupakan instruksi Gubernur H Sugianto Sabran agar pemantauan infrastruktur jalan, jembatan, dan lainnya tetap maksimal. Dengan demikian dapat memastikan kelancaran distribusi barang maupun lalu lintas pada umumnya. (nue/ce/ala)