PALANGKA RAYA-Hujan deras yang melanda Kalteng beberapa hari terakhir menyebabkan bencana banjir. Dua kabupaten di Bumi Tambun Bungai, yakni Kabupaten Kapuas dan Kotawaringin Timur (Kotim), dikabarkan terendam banjir. Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Ahmad Thoyib, Minggu (9/7).
Ahmad mengatakan, BPB-PK Kalteng terus memantau perkembangan situasi dan meng-update informasi terkait kondisi banjir.
“Untuk sementara kami berkoordinasi dengan BPBD Kapuas, mereka sedang mendata wilayah-wilayah yang terdampak, luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah bangunan, sarana prasarana umum, sarana pendidikan dan kesehatan, serta dampak lainnya,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, kemarin.
Diterangkan Ahmad, untuk penanganan bencana banjir kali ini, pihaknya siap terjun ke lapangan untuk membantu apabila diperlukan. “Seandainya perlu intervensi provinsi, kami siap memberikan bantuan yang diperlukan,” tuturnya.
Ahmad mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima BPB-PK Kalteng, selain merendam wilayah Kecamatan Mandau Talawang, banjir juga terjadi di Kotim, tepatnya di Desa Tumbang Mujam, Kecamatan Tualan Hulu.
“Berdasarkan informasi pemantauan pada hari Minggu pagi, debit air naik sekitar 35 cm dari permukaan tanah,” kata Ahmad Thoyib sembari menyebut pihaknya masih mengumpulkan data terkait banjir yang terjadi di daerah lain.
Terkait banjir di Kapuas, hujan yang turun dua hari berturut-turut membuat Sungai Kapuas meluap. Akibatnya, wilayah Desa Tumbang Manyarung dan Desa Lawang Tamang di Kecamatan Mandau Talawang terendam air sungai yang meluap. Di Desa Tumbang Manyarung, tercatat ada 127 rumah warga dari 187 kepala keluarga (KK) yang dihuni 611 jiwa terdampak. Sementara di Desa Lawang Tamang, ada 1.210 jiwa terdampak.
“Benar ada dua desa yang dilanda banjir, sejauh ini pendataan masih terus dilakukan, baik melalui pihak desa maupun kecamatan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas, Panahatan Sinaga.
Terpisah, Pancar selaku Kepala Desa Lawang Tamang membenarkan perihal banjir yang melanda wilayah desa yang dipimpinnya itu akibat tingginya intensitas hujan. Pada Sabtu (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB, ketinggian air hanya berkisar 1—2 meter. “Namun pada pukul 00.15 WIB Minggu (9/7), ketinggian air naik mencapai 4—5 meter,” bebernya.
Pancar menambahkan, bencana banjir yang terjadi kali ini membuat 36 KK dan 135 jiwa warga RT 01, 125 KK 461 jiwa di RT 02, dan sekitar 173 KK dan 614 jiwa di RT 03 terdampak akibat tempat tinggal mereka terendam air.
“Genangan air memang sudah mulai surut, tetapi warga masih tetap waspada, karena kondisi cuaca masih mendung, bencana banjir itu sudah dilaporkan ke Camat Mandau Telawang dan BPBD Kapuas guna mendapat penanganan lebih lanjut,” pungkasnya. (sja/alh/ce/ala)