Site icon KaltengPos

Kalteng PPKM Level 1, Booster Terus Dikebut

PERCEPAT VAKSINASI: Petugas melaksanakan vaksinasi dosis 1, 2 dan booster di Pos Satlantas Bundaran Besar, Palangka Raya, Selasa (7/6).

PALANGKA RAYA-Pemerintah Pusat dalam hal ini berdasarkan surat edaran (SE) Menteri Dalam Negeri telah menetapkan status pandemi Covid-19 di seluruh kabupaten/kota se-Kalteng yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Berkenaan dengan hal ini Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng melihat untuk jangka waktu satu hingga dua minggu ke depan diprediksi status Covid-19 di Kalteng masih berada pada PPKM level 1.

“Betul memang saat ini seluruh kabupaten/kota se-Kalteng sudah level 1, kalau untuk satu hingga dua minggu ke depan kami menilai masih dalam kondisi aman yakni level 1,” kata Ketua PAEI Kalteng Rini Fortina saat dikonfirmasi Kamis sore (9/6).

Diungkapkannya, dari perhitungan memang tidak bisa dikatakan bahwa kondisi ini betul-betul sudah endemi, karena dari beberapa indikator kasus meski sudah mendekati 0 tetapi indikator potensi atau risiko penularan masih terjadi yakni di atas angka 1 dan penularan hariannya juga masih aktif.

“Meskipun sudah berada di level 1 belum bisa dikatakan betul-betul endemi karena masih ada indikator potensi penularan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Dijelaskannya, penurunan Covid-19 di Kalteng dengan penetapan PPKM level 1 ini memang tingginya cakupan vaksinasi saat ini capaian vaksinasi 1 dan 2 yang memang sudah di atas 90 persen dan 80 persen, tetapi vaksin 3 masih diangka 20 persen, angka ini masih jauh dari target yang ditentukan sehingga harus terus dikebut.

“Khawatirnya ketika vaksin 3 belum mencapai target maka vaksin 1 dan 2 akan menurun kekuatannya sehingga herd imunity masyarakat pun juga turun, berbeda jika vaksin 3 sudah mencapai target dan maksimal,” jelasnya.

Kondisi PPKM level 1 ini memang harus terus dipertahankan, tentu harus kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Pasalnya pemerintah harus tetap memantau protokol kesehatan selama status pandemi ini belum dicabut karena terlalu dini untuk menyampaikan bahwa sudah betul-betul bebas dari, transisi antara pandemi ke endemi itu masih belum konsisten.

“Kerjasama antara masyarakat dan pemerintah diperlukan termasuk waspada pemerintah harus terus memonitoring dan evaluasi,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP-BPK) Provinsi Kalteng Faleri Tuwan sangat bersyukur karena semua kabupaten kota di Kalteng masuk lavel 1.

“Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa secara umum kondisi terus mengalami perbaikan dan kita tentu terus berdoa supaya terus membaik ke depannya. Kalau melihat dari tren data covid, kita berharap periode selanjutnya semakin bail,” katanya kepada Kalteng Pos, Kamis (9/6).

Dengan kindisi ini diharapkan kerja keras dan jangan lelah kepada semua masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan seperti kenggunakan masker didalam ruangan, mencuci tangan dan liannya.

Pemprov Kalteng akan mengikuti apa yang menjadi arahan dari Pusat. Secara umum kebijakan tersebut juga merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi resiko penularan covid di Indonesia termasuk Kalteng.

“Seperti yang telah disampaikan presiden Joko Widodo bahwa masker tetap digunakan khususnya dalam ruangan. Prokes tetap dijalankan terkait hidup bersih seperti cuci tangan dan lain-lain,” tambahnya.

Pada prinsipnya upaya yang dilakukan tetap menerapkan proses secara ketat dan akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19. Pemprov Kalteng melalui Satgas Covid-19 juga terus memperhatikan perkembangan kasus Covid-19. (abw/nue/ala/ko)

Exit mobile version