Site icon KaltengPos

Curah Hujan Masih Tinggi, Waspada Banjir Lagi

MENDUNG: Kondisi cuaca di langit Kota Palangka Raya beberapa pekan terakhir mendung dan sering terjadi hujan dengan intensitas lebat. FOTO: ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS

PALANGKA RAYA-Intensitas hujan di wilayah Kalteng masih cukup tinggi. Ancaman banjir dan bencana alam lainnya masih mengintai. Perlu kewaspadaan dan kehati-hatian masyarakat selama beraktivitas di luar rumah. Sebab, musim hujan diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir Maret ini.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya, Ika Priti Widiastuti, mengungkapkan terhitung sejak kemarin hingga besok wilayah Kalteng diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan terjadi merata di seluruh wilayah Kalteng.

“Curah hujan dari intensitas sedang hingga lebat akan cukup merata di 14 kabupaten/kota, utamanya di Kobar, Kotim, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gumas, Palangka Raya, Kapuas, Murung Raya, Barito Utara, Bartim, dan Barsel,” beber Ika kepada Kalteng Pos via telepon WhatsApp, Selasa (14/3).

Demikian pula untuk tanggal 17-20 Maret 2023, kondisi cuaca secara umum di Kalteng diperkirakan turun hujan dari intensitas sedang hingga lebat. Hujan turun di sebagian besar wilayah Kalteng. “Dalam sepuluh hari ke depannya merata, secara umum di seluruh wilayah Kalteng,” tambahnya.

Akan beberapa daerah yang akan mengalami puncak musim hujan, seperti Palangka Raya, Gunung Mas, Kapuas bagian tengah, Katingan bagian tengah, sebagian wilayah Barito Utara, sebagian Kabupaten Barsel, dan Murung Raya bagian selatan. Wilayah-wilayah tersebut yang akan mengalami puncak musim hujan pada akhir Maret 2023 ini.

Curah hujan yang tinggi meninggikan potensi beberapa daerah untuk kembali mengalami bencana banjir. Berdasarkan data dasarian pertengahan bulan Maret hingga akhir bulan Maret nanti, Ika mengatakan, prakiraan daerah berpotensi banjir untuk di wilayah Kalteng sendiri, antara tanggal 11-22 Maret 2023, daerah rawan banjir di Kalteng ada pada rentang rendah hingga menengah.

“Untuk daerah dengan potensi banjir menengah sendiri memang cukup besar di wilayah Kalteng, di antaranya seperti di kabupaten Murung Raya, sebagian Barito Utara, sebagian Barito Selatan, sebagian Barito Timur, Kapuas, ada juga di sebagian Gunung Mas, terus Kota Palangka Raya bagian tengah hingga selatan, kemudian di Pulpis, terus Katingan bagian tengah hingga utara, Kotawaringin Timur, kemudian sebagian Seruyan, dan Kobar bagian utara,” bebernya.

Adapun untuk akhir Maret mendatang atau dasarian III, persisnya sejak tanggal 21-31 Maret, diperkirakan wilayah yang berpotensi mengalami banjir yakni Kabupaten Murung Raya, Barito Utara bagian utara, Kapuas bagian tengah hingga utara, sebagian Gunung Mas, Katingan bagian tengah, Pulpis bagian utara, Palangka Raya bagian tengah dan selatan, Katingan bagian tengah, dan sebagian kecil di Kotawaringin Timur.

Melihat kondisi cuaca yang masih masuk dalam musim penghujan, Ika meminta agar masyarakat dapat waspada atas potensi-potensi bencana yang bisa ditimbulkan dari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, seperti genangan air, pohon tumbang, tanah longsor, banjir, dan banjir bandang.

“Diimbau untuk masyarakat yang tinggal di dataran rendah ataupun yang dekat dengan daerah aliran sungai agar mewaspadai potensi bencana yang bisa saja terjadi, salah satunya banjir, selalu ikuti imbauan dari pemerintah setempat,” tandasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, mengatakan sejauh ini belum ada lokasi di Kota Palangka Raya yang tergenang banjir. Memang ada beberapa ruas jalan yang tergenang air, tapi itu terjadi akibat fungsi drainase yang kurang optimal.

“Walaupun saat ini curah hujan tinggi, wilayah di Kota Palangka Raya yang tergenang banjir belum ada,” beber Emi kepada Kalteng Pos, Selasa (14/3).

Meski demikian, pihaknya masih terus memantau potensi-potensi banjir di wilayah-wilayah Kota Palangka Raya yang rawan terjadi banjir saat musim hujan. Pemantauan terus dilakukan di beberapa titik lokasi.

“Saat turun hujan, kami terus melakukan pemantauan pada beberapa titik lokasi di Kota Palangka Raya yang berpotensi terjadi banjir, kami pantau saat turun hujan maupun setelah hujan,” tuturnya.

Emi juga mengaku sudah mendengar informasi terkait banjir di daerah Tewah yang sudah setinggi lutut. Karena itu pihaknya memperkuat kewaspadaan terhadap potensi banjir di Kota Cantik. Sebab, dengan makin tinggi banjir di daerah Tewah, maka Kota Palangka Raya akan ikut terdampak.

“Kami dari BPBD sudah bersiap-siap menghubungi setiap lurah, camat, dan para relawan apabila ada lokasi terendam banjir, kami juga tetap membuat protap, kaji cepat apa yang harus dilakukan, kalau misalnya ada daerah yang banjir, segera kami bangun posko pengungsian,” tandasnya. (dan/ce/ala)

Exit mobile version