Berdasarkan data terbaru Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), per 22 Maret 2025, banjir masih menggenangi 7 kabupaten, dengan total 54.901 jiwa terdampak.
Hujan yang terus mengguyur wilayah hulu sungai menyebabkan peningkatan debit air di beberapa kawasan, termasuk Kota Palangka Raya. Hingga Sabtu (22/3/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat kenaikan air berkisar antara 2 hingga 3 cm di sejumlah kelurahan, seperti Marang, Petuk Katimpun, serta sepanjang aliran Sungai Kahayan.
Sejumlah wilayah di Kota Palangka Raya dilanda banjir akibat tingginya intensitas hujan di daerah hulu sungai yang melintasi kota. Menyikapi kondisi ini, Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menegaskan pemerintah telah melakukan langkah antisipasi sejak beberapa minggu lalu berdasarkan informasi dari BMKG.
Akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak Rabu malam (12/3/2025) hingga Kamis (13/3/2025) pukul 15.00 Wib, hal tersebut mengakibatkan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas dan Sei Medaun Kecamatan Mandau Talawang Kabupaten Kapuas meluap.
Polsek Timpah jajaran Polres Kapuas melaksanakan pengecekan bencana banjir di jalan lintas Palangka Raya-Buntok di Desa Teluk Batu, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Sabtu (8/3/2025) lalu.
Ada lima kecamatan di Kabupaten Katingan yakni, Kecamatan Bukit Raya, Katingan Hulu, Marikit, Sanaman Mantikei dan Katingan Tengah, terkena bencana banjir.
Dengan begitu, katanya menambahkan, masyarakat yang ada di daerah pesisir sungai Kahayan agar selalu waspada terhadap potensi yang dapat membahayakan kesehatan serta keselamatan warga. Untuk itu, harus selalu berhati-hati apabila melakukan aktivitas diluar rumah.
"Kami juga dari BPBD Kabupaten Gunung Mas selalu mengimbau masyarakat yang ada di pinggir sungai, untuk selalu waspada terhadap potensi banjir dan kita semua agar selalu antisipasi hal yang tidak kita inginkan," pungkas dia.