TAMIANG LAYANG-Sebuah tongkang bermuatan emas hitam alias batu bara di kawasan pelabuhan umum milik Bangun Nusantara Jaya Makmur (BNJM) karam. Separuh badan tongkang terendam air Sungai Napu, Desa Telang Baru, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur (Bartim). Kejadian itu cukup menghebohkan masyarakat, lantaran hingga saat ini belum ada tindakan yang dilakukan pihak terkait.
Informasi yang dihimpun Kalteng Pos, peristiwa itu terjadi sekitar dua hari lalu, tepatnya Minggu sore (12/3). Tongkang dengan nomor lambung PST 208 yang ditarik tugboat Dillah Samudra berencana berlayar setelah loading atau muat emas hitam.
Entah bagaimana kronologi hingga mengakibatkan tongkang sarat batu bara itu akhirnya kandas dengan posisi nampak patah pada bagian tengah dan separuh bodi tongkang tenggelam.
Kuasa Direktur PT BNJM, Harry Susanto, berkilah dan mengaku belum mengetahui peristiwa itu. Namun ia menyebut bahwa masalah yang terkait pelabuhan menjadi kewenangan Pelindo (Pelayaran Indonesia).
“Langsung dengan pihak Pelindo pak, karena pelabuhan diserahkan ke Pelindo,” tulis Hary melalui pesan WhatsApp, Selasa (14/3).
Ditanya terkait tanggung jawab, Hary menegaskan bahwa kewenangan itu ada di pihak Pelindo.
Sementara itu, pengelola Pelindo di Desa Telang Baru, Faisol alias Icang, ketika dikonfirmasi Kalteng Pos mengaku tidak bisa memberikan informasi terkait tongkang karam kepada wartawan atau media. Ia menyarankan untuk menghubungi langsung nomor pihak Pelindo yang ada di website https://pelindo.co.id/.
“Silakan hubungi nomor yang ada di website mas, kantor pusatnya di Medan,” ucapnya singkat dan langsung mengakhiri pembicaraan via telepon. (log/ce/ala)