Site icon KaltengPos

Gubernur Terima Penghargaan dari Mentan

H Sugianto Sabran

Kalteng Wujudkan Zona Hijau PMK

PALANGKA RAYA-Gubernur H Sugianto Sabran menerima penghargaan atas keberhasilan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menuju nol kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). Penghargaan itu diserahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Minggu (14/8).

Penghargaan didapatkan Kalteng karena sudah dinyatakan zona hijau atau zero case PMK. Penghargaan serupa juga didapatkan beberapa provinsi karena dinilai telah berhasil menuju nol kasus PMK.

Sebelumnya ada delapan kabupaten/kota di Kalteng yang terpapar PMK. Yakni Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kotawaringin Timur (Kotim), Sukamara, Palangka Raya, Pulang Pisau (Pulpis), Katingan, Kapuas, dan Gunung Mas (Gumas). Namun pada Selasa (10/8), Kalteng telah dinyatakan zero case atau nol kasus, sehingga ditetapkan sebagai wilayah zona hijau PMK.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi mengatakan, ditetapkannya Kalteng sebagai zona hijau lantaran pada kabupaten/kota yang sebelumnya terpapar, kini tidak ditemukan lagi kasus aktif PMK alias nol kasus. Keberhasilan ini menjadi bukti keseriusan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam menangani persoalan PMK yang sempat meresahkan masyarakat.

“Bapak gubernur serius dalam penanganan PMK di wilayah Kalteng, beliau telah mengeluarkan kebijakan dalam rangka mencegah penularan dan penyebarluasan PMK,” kata Riza saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu siang (14/8).

Sejak ditemukan kasus PMK di Kalteng, gubernur langsung memerintahkan untuk memperketat arus distribusi hewan ternak dari luar wilayah. Meski kini Kalteng sudah ditetapkan sebagai zona hijau PMK, tapi kebijakan pengetatan lalu lintas hewan ternak di wilayah perbatasan masih diterapkan.

“Distribusi hewan ternak masih ketat, khususnya hewan ternak yang didatangkan dari zona merah, itu dilarang masuk ke Kalteng, sementara hewan ternak dari wilayah zona kuning atau hijau dibolehkan masuk sesuai syarat-syarat yang sudah ditentukan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Riza menyebut, hingga 31 Agustus tim satgas PMK tetap aktif bekerja di wilayah perbatasan provinsi, seperti di Kapuas dan Barito Timur. Karena pihaknya ingin mempertahankan status zona hijau ini.

“Jangan sampai Kalteng kembali ke zona merah, untuk itu kami tetap memperketat pengawasan pada jalur masuk hewan ternak ke Kalteng,” sebutnya.

Ditambahkannya, penurunan kasus PMK di Kalteng hingga zero case merupakan hasil dari upaya pengobatan masif terhadap hewan ternak terpapar PMK dan gencarnya vaksinasi hewan ternak. Pengobatan dinilai memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi terhadap hewan-hewan ternak yang terpapar virus. Pada sisi lain, vaksinasi yang terus digencarkan juga bisa memperkuat imun hewan ternak.

“Hewan-hewan yang terpapar PMK mendapat pengobatan hingga sembuh. Sementara hewan yang sudah divaksin, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa antibodinya naik, apalagi jika sudah menerima vaksin kedua, trennya lebih tinggi, bahkan kami berencana tahun depan memberikan vaksin booster pada hewan-hewan ternak,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun sejak awal munculnya kasus PMK di Kalteng hingga saat ini, tercatat ada 390 ekor sapi dipotong dan 439 ekor yang sembuh, sehingga total kasus berjumlah 827 ekor. (abw/ce/ala/ko)

Exit mobile version