Selamat Jalan Mantan Wakil Bupati Kotim Dua Periode HM Taufik Mukri
Inalillahi wainailaihi rojiun. Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sedang berduka. Mantan Wakil Bupati (Wabup) Dr HM Taufik Mukri telah berpulang pada usia ke-69 tahun.
RUSLI-BAHRIANOR, Sampit
KABAR duka datang menyelimuti Bumi Hambaring Hurung, mantan Wabup Kotim dua periode 2010-2021 ini meninggal dunia pada Minggu (15/5) pukul 02.45 WIB. Tokoh Kotim kelahiran Sampit 21 Desember 1952 ini menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat (Jabar).
HM Taufik Mukri diketahui menderita sakit, dan pada 2021 lalu pernah menjalani perawatan di Rumah sakit (RS) dr Murjani Sampit.
Taufiq Mukri mengawali kariernya sebagai seorang calon pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada 1 Januari 1980 silam. Puncak karier yang didudukinya sebagai PNS adalah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Kotim pada 1 Februari 2008.
Beliau kemudian terjun ke dunia politik dan berhasil duduk sebagai Wakil Bupati Kabupaten Kotim mendampingi Bupati H Supian Hadi. Mereka sangat kompak berpasangan dan menjabat selama dua periode pada 2010 hingga awal 2021.
“Beliau (HM Taufik Mukri) sosok yang ramah, humoris dan sangat menghibur saat pekerjaan kami berdua sangat menumpuk,” kata mantan Bupati Kotim periode 2010-2015 dan 2016-2021 H Supian Hadi kepada Kalteng Pos tadi malam (15/5).
SHD sapaan akrab Supian Hadi menyebut, sosok HM Taufik Mukri merupakan orangtua yang patut dicontoh. “Pada saat beliau jadi wakil bupati. Beliau sekaligus jadi ayah saya, jadi teman, jadi sahabat dan menjadi penasihat dikala saya pribadi ada masalah,” ungkap SHD.
Ketika memimpin Kotim bersama HM Taufik Mukri, lanjut SHD, keduanya tidak hanya punya slogan SAHATI, akan tetapi ia dan sosok HM Taufik Mukri memang benar-benar mendapatkan chemistry.
“Jadi selama memimpin Kotim, saya dan beliau sudah seperti seorang pasangan kekasih yang saling membutuhkan, makanya kami bisa sejalan selama 10 tahun,” lanjut SHD.
Sosok HM Taufiq Mukri selama wakil bupati sebagian besar pegawai maupun pejabat menganggapnya pemimpin dan juga sebagai orang tua yang selalu memberikan nasihat pada bawahan.
“Kalau pak Taufiq Mukri, beliau suka memberikan nasehat, dan dibalik canda beliau kadang-kadang bisa menyentil. Beliau kami anggap seperti orang tua. Dan selalu bijak dalam mengambil keputusan dan lebih kekeluargaan,” tandasnya.
Sementara itu, mantan Wakil Ketua DPRD Kotim Supriadi juga merasa kehilangan.
“Kita merasa sangat kehilangan sosok pemimpin sederhana yang peduli, dan beliau patut menjadi contoh dan teladan bagi kita semua, dan beliau juga pemimpin yang mengayomi, Humoris dan Pekerja serta Agamis,” kata tokoh politik Kabupaten Kotim H.Supriadi yang merupakan pasangan beliau saat maju dalam pilkada Kabupaten Kotim pada tahun 2020.
Supriadi juga mengatakan selama 15 tahun bergaul baik di pemerintahan dan politik almarhum HM.Taufiq Mukri sosok yang disiplin dan bertanggung jawab dalam pekerjaan, dan dalam berpolitik beliau sangat santun, bersahaja dan beretika.
“Pandangan saya selama 15 tahun bergaul dengan beliau baik di pemerintahan maupun politik beliau sangat disiplin dan bertanggung jawab atas pekerjaannya, dan kalau dalam politik beliau sangat santun, bersahaja dan beretika,” ucap Supriadi.
Ia juga mengatakan almarhum orang yang mempunyai dedikasi besar terhadap pembangunan Kabupaten Kotim, sosoknya yang mudah akrab dengan masyarakat sehingga walaupun sudah tidak menjabat lagi beliau tetap dihormati dan disegani oleh masyarakat Kabupaten Kotim.
“Mohon keridhoan dan kemaafan atas kesalahan beliau semasa hidup, dan mari kita doakan semoga almarhum Pak HM Taufiq Mukri husnul khatimah,” tutupnya.
Jenazah almarhum HM Taufiq Mukri tiba di Sampit melalui Bandara H Asan sekitar pukul 17.35 WIB, menggunakan pesawat Nam Air, kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Anggur 3, kalau tidak ada hal, maka langsung dimakamkan tadi malam.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim Multazam mengatakan, jenazah Almarhum Taufiq Mukri dimakamkan di Kuburan Muslimin, Gang Dahlia, Jalan Muchran Ali, Kecamatan Baamang berdekatan dengan istri beliau Hj Fatmawati yang sebelumnya telah meninggal dunia pada tahun 2015 lalu.
“Kami Pemkab Kotim turut berduka atas meninggalnya almarhum. Karena jasa beliau dalam berbakti membangun Kotim sangatlah besar, kita doakan semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan mendapat syurga firdaus. Semoga keluarga yang ditinggal juga tetap tabah,” pungkasnya. (*/ala/ko)