Site icon KaltengPos

Harga Pangan Belum Stabil, Cabai Makin Mahal

MAKIN PEDAS: Harga cabai di pasar tradisional Palangka Raya mengalami kenaikan beberapa minggu terakhir. Kenaikan harga juga diikuti beberapa bahan kebutuhan pokok.

PALANGKA RAYA-Beberapa pekan terakhir harga kebutuhan pokok sedang tidak stabil. Kebanyakan naik. Di pasar tradisional Kota Palangka Raya, sebagiannya mengalami kenaikan. Terjadi semenjak minggu pertama bulan ini.

Pangan yang harganya paling meroket adalah cabai rawit dan bawang merah. Harga cabai mencapai Rp100 ribu per kilogram. Bawang merah Rp65 ribu-Rp70 ribu per kilogram. Sebelumnya kedua jenis pangan tersebut dijual dengan kisaran harga Rp65 ribu dan Rp30 ribu per kilogram.

Siti Nurbaya selaku pedagang mengaku cukup kesulitan dengan naik turunnya harga ini. “Harga tidak menentu. Sekarang cabai dan bawang merah yang harganya paling naik. Seminggu sekali bisa turun, bisa juga naik harganya. Dua hari kemudian bisa jadi naik lagi. Ya, mengikuti (harga) distributor,” ungkapnya.

Wanita berjilbab itu mengatakan bahwa walaupun harga sembako mengalami kenaikan, tapi daya beli pembeli tidak menurun. Penjualan relatif stabil.

“Pembeli ada terus, karena ini kan bahan kebutuhan pokok, mau semahal apapun, pasti dibeli, walau banyak juga yang protes. Tapi yang biasanya beli dalam jumlah banyak, akhir-akhir ini mulai berkurang,” tambahnya.

Beras dan telur juga mengalami kenaikan harga. Fatimah selaku pedagang telur menyebut sudah dua kali terjadi kenaikan harga. Yakni sebelum Iduladha dan Kamis (14/7).

Sekali kenaikan itu Rp1.000. Ada dua kali mengalami kenaikan, jadi naik Rp2.000 per tabak. Per kilogramnya Rp28.600, dan untuk harga jual satuannya itu naik jadi Rp100,” jelas ibu dua anak itu.

Sedangkan beras yang biasanya dijual seharga Rp13 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp14 ribu. Pedagang beras yang mengaku bernama H Suwartini me ngatakan, kenaikan harga beras berkisar dari Rp500-Rp1000 per kilogram.

Di Pasar Kahayan pun harga beberapa kebuhan pokok naik. Heliana, pedagang yang telah sepuluh tahun berjualan di pasar itu mengungkapkan bahwa kenaikan yang cukup besar terjadi pada cabai. Selain itu harga tomat pun mengalami kenaikan. Dari Rp8 ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram.

Sementara untuk daging ayam dan sapi cenderung stabil. Bahkan harga daging sapi mengalami penurunan setelah Iduladha.

Daging ayam tetap berkisar di harga Rp35 ribu-Rp37 ribu per kilogram. Sebelum Iduladha harga daging sapi mencapai Rp145 ribu. Namun sekarang dijual Rp135 ribu per kilogram.

Beberapa komoditas mengalami perubahan harga selama beberapa minggu terakhir. Yang cukup terasa kenaikannya adalah bawang merah, tomat, dan cabai. Para pedagang mengaku jika kenaikan harga terjadi sejak sebelum Iduladha.

“Biasanya harga cabai berkisar antara Rp50-Rp70 ribu, tapi sekarang harganya Rp100-Rp120 ribu per kilogramnya. Tomat yang biasanya Rp8 ribu, sekarang Rp24-Rp25 ribu per kilogramnya. Sudah terjadi sebelum Iduladha,” ujar Heliana, salah satu pedagang sayur di Pasar Kahayan, Jumat (15/7).

Kenaikan harga cukup signifikan juga terjadi pada komoditas bawang merah. Lebih dari 50 persen. Harga bawang merah yang semulanya berkisar Rp30 ribu-Rp40 ribu, kini dibanderol Rp70 ribu per kilogram. Di sisi lain, harga minyak goreng cenderung stabil di angka Rp15 ribu-Rp17 ribu. Namun harga komoditas di pasar bisa berubah setiap minggu.

Bahan pangan utama yakni beras juga mengalami kenaikan harga, berkisar Rp500. Menurut Aan, salah satu pedagang di Pasar Kahayan, kenaikan harga beras berdampak pada jumlah konsumen.

“Penurunan jumlah pembeli pasti ada, ini dampak kenaikan harga, omzet kami sebagai pedagang kadang stabil, kadang enggak,” ujarnya.

Perbandingan harga komoditas di dua pasar tersebut cenderung sama. Meskipun beberapa bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan, tapi penjualan para pedagang cenderung stabil. Seperti sayur, telur, dan beras yang merupakan kebutuhan pokok.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng Misnawati menyampaikan, harga bahan pokok mulai berangsur menurun. Ia menyampaikan, setiap hari dilakukan pemantauan terhadap harga bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, ayam, daging, beras, dan gula. Bahkan yang menjadi pemicu inflasi minggu lalu seperti bawang merah dengan harga 70 ribu per kilogram, cabai 120ribu per kilogram, dan ayam yang bulan lalu menyentuh harga 70ribu per kilogram. Harga melambung sebelum perayaan Iduladha.

Kenaikan harga cabai dan bawang terjadi dampak berkurangnya stok di pasaran. Hal ini dikarenakan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jawa sehingga mengakibatkan para petani gagal panen.

“Karena kita bergantung pada pasokan dari Kalimantan Selatan dan Jawa, apalagi bawang merah dan cabai  itu merupakan komoditas yang mudah rusak, karena beberapa waktu lalu terjadi cuaca ekstrem di daerah Jawa, para petani cabai dan bawang merah gagal panen, mau stok dari Kalsel, tapi mereka juga prioritaskan pemenuhan kebutuhan daerahnya,” kata Misnawati, Jumat (15/7).

Sementara harga daging ayam naik karena hebohnya wabah PMK, sehingga banyak konsumen beralih ke daging ayam. Alhasil ketersediaan ayam potong jadi terbatas, sementara permintaan meningkat. Alhasil harga pasaran pun naik.

Dari hasil pemantauan pada 13 Juli, harga sejumlah kebutuhan pokok mulai turun. Bawang merah di kisaran Rp55 ribu per kilogram, ayam potong Rp36 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah Rp115 ribu per kilogram.

Kenaikan juga terjadi pada harga daging potong yang menyentuh angka Rp170 ribu per kilogram. Namun sekarang ini harga kembali normal di kisaran Rp135-140 ribu per kilogram. Turunnya harga terjadi seiring stok mulai normal.

Pihak dinas perdagangan dan perindustrian turun lapangan untuk melakukan pemantauan terhadap 25 jenis komoditas. Seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, daging segar, daging beku, daging ayam, telur, cabe besar, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, bawang bombai, susu SKM dan bubuk, garam beryodium, kacang kedelai, tempe, kacang tanah, kacang hijau, mi instan, ikan asin teri, ikan kembung, ketela pohon, ikan segar, dan jagung.

“Selain beberapa barang kebutuhan pokok, petugas juga memantau jenis komoditi lainnya sesuai data yang kami miliki, secara umum harga jualnya mulai turun,” tambah Misnawati.  (*irj/*mif/*qin/ce/ala/ko)

Exit mobile version