Site icon KaltengPos

Yeay..Liburan Hampir Tiba

Model: Mutoharoh dan Wulan Sari (Mahasiswi IAIN Palangka Raya) Foto: Arief Prathama/Kalteng Pos Desain: Erik Novian/Kalteng Pos

Yeay, libur hampir tiba. Liburan bakal le­bih seru kalo diisi kegiatan positif dan bermanfaat. Momen liburan ini menjadi kesempatan menambah bonding antara orang tua, keluarga dan anak. Psikolong Anak Gerry Olvina Faz memberikan rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan bersama keluarga dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Seperti memasak, melukis atau gotong royong membersihkan halaman rumah.

“Saat libur sekolah, inilah waktu yang tepat bagi anak-anak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan sahabatnya,” kata Gerry saat dihubungi Kalteng Pos.

Boleh-boleh aja sih kalau saat liburan mau nonton tayangan atau bermain gadget, apalagi sekarang ada aplikasi yang digemari anak-anak, Tiktok. Orang tua harus membatasi waktu dan memonitoring anak ketika bermain gadget. “Apalagi anak usia 14 tahun ke bawah,” imbuhnya.

Menurut Gerry, manusia sejatinya selalu berputar pada waktu produktivitas dan pemulihan (maintance/self care). Misalnya, anak usia sekolah kegiatan produktivitasnya belajar di sekolah, kemudian pemulihannya setelah belajar di sekolah dengan tidur siang atau bermain bersama teman. Misal, hari Senin sampai Sabtu belajar di sekolah, kemudian hari Minggu atau hari libur bisa disebut sebagai pemulihan.

“Masa pemulihan atau maintenancenya ini berhubungan dengan perawatan diri/self care, salah satunya itu ya tidur. Ada banyak macam self care bagi manusia, bisa dengan beribadah, menonton tayangan berkualitas, gotong-royong atau bermain game bersama teman,” jelas Psikolog di Klinik Tumbuh Kembang Anak Natalie Palangka Raya ini.

Libur semester genap yang terbilang memiliki waktu yang cukup panjang, tentu orang tua dan guru menginginkan anak mempunyai pengalaman masa libur yang berkualitas. Tentu peran orang tua dan keluarga sangat berpengaruh. Pun orang tua, harus turut aktif dalam aktivitas produktif sang anak.

“Saat liburan, apalagi bagi anak di usia 14 sampai 17 tahun, orang tua bisa mengajak atau mengajak anak melakukan beragam aktivitas bermakna dengan melibatkan anak atau mengeksplor hobinya,” tegas akademisi di IAIN Palangka Raya ini.

Usai libur panjang kenaikan kelas, tak dipungkiri pasti banyak anak-anak yang enggan kembali ke sekolah. Nah, untuk menyiasati hal ini orang tua harus menyiapkan rutinitas anak di rumah agar memiliki pola aktivitas rutin, agar ketika liburan usai anak tidak tantrum masuk sekolah.

“Di rumah perlu ada kegiatan rutin sehari-hari, meskipun anak tidak sekolah perlu dibiasakan bagun pagi contohnya beribadah, membantu pekerjaan rumah atau gotong-royong. Jangan sampai ketika libur, anak dibiarkan saja sekehendaknya,” tutupnya. (ayu/abw)

 

Tips Liburan  Agar Anak tidak Over Gadget

Aktivitas Bermanfaat selama Liburan

SUMBER : Gery Olvina Faz, Psikolog Anak

 

 

Exit mobile version