Site icon KaltengPos

Sancho Sesalkan KONI Tak Dilibatkan dalam Porprov XII

Ketua Umum (Ketum) KONI Kalteng, Christian Sancho.

PALANGKA RAYA-Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalteng dinilai penuh kontroversi. Dari sekian banyak isu kontroversial yang berkembang, salah satunya yakni tidak dilibatkannya KONI Kalteng sebagai induk dari sejumlah cabang olahraga (cabor) pada multievent olahraga terbesar di Bumi Tambun Bungai itu. Sebagaimana diutarakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) KONI Kalteng, Christian Sancho.

“Nama saya sebagai plt ketum KONI Kalteng tidak ada dalam SK panitia besar,” ucap Sancho ketika menjadi narasumber acara podcast Ruang Redaksi pada kanal YouTube Kalteng Pos, Selasa (15/8).

Sebagai plt ketum yang ditunjuk langsung oleh KONI pusat, Sancho mengaku turut menyesalkan perihal ketidakterlibatan itu. Bagaimanapun, penyelenggaraan porprov butuh surat rekomendasi dari KONI. Karena itu, seyogyanya KONI Kalteng punya andil.

“Tetapi kenyataannya saya tidak dilibatkan dalam agenda tersebut (porprov, red),” ungkapnya.

Terkait itu, lanjut Sancho, dirinya menyesal sekaligus mempertanyakan tidak adanya kerja sama dan komunikasi yang baik antara panitia besar, panitia kecil, dan pengurus KONI Kalteng.

“Hal yang saya sesalkan yakni tidak adanya jalinan kerja sama, komunikasi, dan saling dukung antara Pemkab Kotim dan Pemprov Kalteng bersama KONI Kalteng,” tuturnya.

Menurut Sancho, akibat kurangnya komunikasi dan saling dukung antara-stakeholder yang menyelenggarakan kegiatan tersebut, menyebabkan tuan rumah memonopoli penyelenggaraan porprov.

“Itulah mengapa penyelenggaraan Porprov XII itu dimonopoli oleh tuan rumah,” ujarnya.

Berdasarkan isu yang berkembang, salah satu kontroversi yang paling disoroti adalah kehadiran pemain luar daerah yang memperkuat tim dari kabupaten tertentu. Kasus ini diduga terjadi pada cabor sepak bola. Namun, lanjut Sancho, sebenarnya cabor yang diributkan tidak hanya sepak bola.

“Yang terjadi bukan cuman di sepak bola, tetapi juga di cabor lain. Ribut soal sistem penilaian dan lain-lain,” katanya.

Cukup mengherankan bahwa KONI Kalteng sebagai organisasi yang menaungi seluruh pengprov cabor tidak dilibatkan dalam event olahraga sekelas porprov, yang notabene event olahraga terbesar di Kalteng.

Perihal tidak dilibatkannya KONI Kalteng dalam gelaran Porprov XII, pemerhati olahraga Kalteng, Vinsensius GL, turut merasa heran. KONI sebagai organisasi sah yang menanguni berbagai cabor, justru tidak dilibatkan dalam kepanitiaan.

“Aneh bin ajaib, induk organisasi olahraga seperti KONI, secara organisasi kan legal, tetapi dalam SK kepanitiaan yang saya lihat, kok tidak ada nama ketua dalam kepanitian,” ungkap Vinsensius dalam acara yang sama.

Pria yang pernah menjadi komentator pertandingan antara timnas versus Kalteng Putra pada 2012 lalu itu cukup heran ketika melihat langsung gelaran porprov di Sampit beberapa waktu lalu. Sebab, ada banyak pengurus KONI Kalteng yang menjadi panitia pertandingan sejumlah cabor, dan diduga melakukan “permainan” untuk menguntungkan sekelompok pihak.

“Ketika saya pantau di lapangan, ada banyak pengurus KONI yang menjadi panitia dalam sejumlah cabor, jangan-jangan oknum pengurus KONI ini ‘bermain’ di tiap cabor, sehingga perlombaan dan pertandingannya jadi kacau-balau,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa Sensi itu tidak menampik bahwa ada kemungkinan kurangnya komunikasi antara panitia penyelenggara sehingga Porprov XII tidak berjalan maksimal. “Mungkin kurang komunikasi antara panitia kecil dan panitia besar,” ujarnya. (dan/ce/ala)

Exit mobile version