Site icon KaltengPos

Rektor: KKN Kebangsaan Sebagai Pilar Keberlangsungan Negara Kedepan

KKN KEBANGSAAN: Pembukaan KKN Kebangsaan di lapangan Mini Universitas Palangka Raya, Minggu (17/7).

PALANGKA RAYA-Dalam rangka penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan X dan KKN Bersama tahun 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan masyarakat Kalimantan Tengah mengapresiasi seluruh pi­hak yang telah mempercayakan dan menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut di Bumi Tam­bun Bungai.

“Selaku tuan rumah, Pemprov Kalteng siap mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini,” kata Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat ramah tamah dan jamuan santap malam bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Ab­durachman dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Sabtu malam (16/7).

Gubernur menginginkan agar program ini dapat memberikan kontribusi positif. “Baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalteng,” tegasnya.

Gubernur berharap kepada Kasad Jenderal TNI Dudung Ab­durachman dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto turut mem­berikan perhatian khusus kepada putra-putri asli Kalteng agar bisa menjadi taruna/taruni akademi militer (Akmil). Mengingat tahun ini tak ada satu pun putra Kalteng yang lolos ke Akmil, setelah semua yang mengikuti tes di Kodam XII Tanjungpura pada akhir Juli 2022 dinyatakan gagal. “Proyeksi kami 20 sampai 25 tahun yang akan datang putra Dayak Kalteng ada yang menjadi jenderal,” tegasnya.

Gubernur juga menyampaikan beberapa hal terkait perekonomi­an Kalteng hingga persoalan stunt­ing yang menjadi perhatian serius saat ini. Angka prevalensi stunting Kalteng tahun 2021 mencapai 27,4 persen, lebih 3 persen dari preva­lensi stunting nasional yang berada pada angka 24,4 persen.

“Kami juga mohon kesediaan Kasad Jenderal TNI Dudung Ab­durachman dapat menjadi aya­handa stunting untuk masyarakat Kalteng. Hal ini kami harapkan dengan maksud ada peran serta anggota TNI di wilayah Kalteng, berpartisipasi aktif menurunkan stunting sampai ke tingkat desa melalui sinergi dengan satgas percepatan penurunan stunting,” harapnya.

Sementara itu, seremonial pembukaan KKN kebangsaan berlangsung di Stadion Mini Uni­versitas Palangka Raya (UPR), Minggu (17/7). Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto hadir mewak­ili Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Puteri untuk membuka kegiatan tersebut. Turut hadir juga Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Direktur Belmawa Kemendikbud Sri Gunani Pratiwi, Gubernur Kalteng H Sugianto Sa­bran, dan Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin.

Turut hadir rektor dan dosen serta 2.331 mahasiswa dari 73 per­guruan tinggi negeri (PTN) yang terdiri dari 1.000 mahasiswa KKN Kebangsaan dan KKN Bersama dan 1331 Mahasiswa UPR yang mengikuti KKN tematik pendamp­ing KKN Kebangsaan.

Megawati Soekarno Putri hadir secara daring membuka kegiatan akbar tersebut. Dalam kesem­patan itu dia menyampaikan bah­wa Pancasila merupakan perekat bangsa. Indonesia juga merupa­kan rumah besar bagi seluruh rakyatnya dengan keberagaman di dalamnya. Keberagamanlah yang mengokohkan Indonesia. Keberagaman latar belakang, keberagaman sumber daya, serta keberagaman alam menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan disegani dunia.

“Pancasila merupakan perekat bangsa, dengan menjadikan In­donesia sebagai rumah besar bagi seluruh rakyatnya, tiada bedanya dengan terus mengembangkan toleransi dari yang berbeda status sosial, ekonomi, dan agama, dan lainnya,” kata Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga memberikan sambu­tannya di hadapan para hadirin. Menjelaskan maksud dari falsafah Huma Betang yang juga menjadi tema dalam KKN Kebangsaan kali ini. Falsafah tersebut memiliki prinsip kejujuran, kebersamaan, dan kesetaraan.

“Dengan ada falsafah ini, per­bedaan bukan menjadi suatu masalah, berbagai suku, agama, dan ras di Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah penduduk 2,6 juta jiwa, yang mana hampir semua suku besar ada di sini, menjadi semangat kami untuk hidup berdampingan dalam mem­bangun Kalimantan Tengah,” ucap gubernur.

Untuk penyelenggaraan ke­giatan ini, suami Yulistra Ivo Azhari itu menyumbang uang pribadinya sebanyak 1 miliar rupiah. Ia meng­aku bangga pada para mahasiswa yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menjauhi narkoba dan tidak terjerumus da­lam penyalahgunaannya.

Selesai membuka KKN kebang­saan, para mahasiswa melepas jas almamaternya masing-masing, lalu memperlihatkan baju KKN Kebangsaan, lalu memasang lawung berwarna merah putih. Kemudian Sekjen PDIP Has­to Kristiyanto dan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran ber­sama-sama melepas balon di tengah Lapangan Stadion Mini UPR dan menandatangani pras­asti pembangunan gedung Bung Karno dan patung Bung Karno. Penandatangan tersebut diwakili oleh Hasto Kristiyanto.

Setelah acara pembukaan dilan­jutkan dengan pembekalan materi oleh Hasto Kristiyanto terkait ge­opolitik Soekarno dalam merajut kebinekaan. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UPR Kumpiady Widen bertindak sebagai moderator.

Hasto menyebut bahwa materi yang disampaikannya merupakan suatu ilmu politik dalam fenomena geografi, di mana negara dipan­dang sebagai organisme hidup. Ia menyampaikan bahwa melalui KKN Kebangsaan ini, para ma­hasiswa diajak untuk memahami ‘Dari Sabang sampai Merauke’ sebagai satu kesatuan.

“Bung Karno dalam mencapai perjuangan Indonesia Merdeka terus mencari kenapa Indonesia merdeka dengan rekam jejak se­jarah nusantara yang luar biasa, dengan kejayaan Kerajaan Sriwi­jaya, Majapahit, dan yang lainnya yang pernah terjajah ratusan tahun lamanya,” terangnya.

Kemudian, lanjutnya, melalui geopolitik Soekarno yang saya rumuskan didasarkan dengan ideologi Pancasila, membangun dunia baru dengan solidaritas bangsa, agar dunia terbebas dari kolonialisme dan imperialisme.

“Melalui Sumpah Pemuda ada manisfesto bagaimana Indonesia bertanah air satu berbangsa satu dan menjujung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa per­satuan. Namun dengan KKN Ke­bangsaan ini, para pemuda yang tergabung bisa memahami dari Sabang sampai Merauke adalah satu kesatuan,” pungkasnya.

Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurahman juga turut memberi pembekalan untuk para peserta KKN kebangsaan. Ia mengangkat soal prularisme dan ketahanan nasional. Dikatakannya, bangsa Indonesia didirikan atas kebersa­maan, bukan didirikan oleh suatu kelompok atau agama tertentu, melainkan karena persatuan dan kesatuan dalam bingkai ke­binekaan.

“Presiden Soekarno pernah ber­kata bahwa ancaman terbesar un­tuk persatuan dan kesatuan bangsa akan lebih kompleks di masa yang akan datang, perjuangan lebih mu­dah saat melawan penjajah, justru perjuangan setelah itu akan lebih sulit, karena harus melawan nega­ra sendiri,” kata Jenderal Dudung.

Mahasiswa dituntut berperan aktif di dunia pendidikan untuk menjaga keutuhan dan persatuan NKRI. Mahasiswa harus hadir da­lam memperkuat persatuan. Ma­hasiswa adalah agen perubahan yang mempunyai intelektual yang terjamin dan mampu mendorong masyarakat dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.

“Tuangkan pengetahuan, ide, dan keterampilan saat berada di tengah masyarakat nanti. Mahasis­wa harus berada di garda terdepan menjaga nilai-nilai yang terkand­ung dalam Pancasila. Kalianlah generasi penerus bangsa, juga sebagai pengontrol sosial. Jangan mudah terprovokasi oleh isu yang memecah-belah dan menimbul­kan kebencian,” tukasnya.

Sementara itu, Direktur Bel­mawa Kemendikbud Sri Gunani Pratiwi mengatakan, kegiatan KKN kebangsaan dan KKN Bersama merupakan sebuah kolaborasi efe­ktif. Selain melibatkan mahasiswa, ada elemen TNI yang ikut dalam kegiatan tersebut.

“Kehadiran TNI dalam KKN ini menurut saya merupakan kolaborasi yang bagus dan ter­integrasi dalam program TNI Masuk Desa. Maka dari itu, kedu­anya sangat berkontribusi nyata dalam merajut rasa kebangsaan. Apalagi dua kabupaten pelak­sanaan KKN merupakan lokasi pengembangan food estate. Para mahasiswa akan ikut andil di dalamnya, sekaligus menduku­ng dan menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Nantinya ada sinergi untuk peng­gembangan sektor pertanian melalui penerapan ilmu peng­etahuan dan inovasi yang dimiliki mahasiswa,” sebutnya.

Rektor UPR Dr Andrie Elia Em­bang dalam sambutanya men­gatakan ada lebih dari 150 juta generasi bangsa sebagai generasi emas pemimpin bangsa. KKN Kebangsaan ini sebagai pilar un­tuk keberlangsungan negara ke depannya. Kehadiran mahasiswa sekaligus mendukung program food estate sebagai langkah ke­mandirian pangan nasional dan membangun karakter bangsa dengan semua elemen.

“Ke depan kalian adalah pen­erus bangsa, oleh karena itu wujudkan cita-cita kalian untuk membangun bangsa ini. Selama KKN ini kalian akan membaur dalam keberagaman budaya. Ini menjadi pengalaman berharga, betapa indahnya persatuan dalam keragaman,” ujarnya.

Sementara itu, Dr Aswin Usop selaku ketua panitia KKN Kebang­saan dan KKN Bersama menyebut, ada 73 PTN dan PTS dari seluruh wilayah Indonesia yang mengi­kuti kegiatan ini. Ini merupakan pelaksaan KKN ke-10, yang diikuti kurang lebih 1.000 peserta dari PTN dan PTS, 1.300 dari UPR, dan 5 peserta dari Akmil Magelang.

“Kita patut bersyukur, pembu­kaan KKN kali ini sangat meriah dan diikuti banyak peserta dari PTN dan PTS yang ada di Indo­nesia, kali ini ada lima orang per­wakilan dari Akmil Magelang. Para peserta nantinya akan menyebar ke 100 desa di 64 kecamatan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, kedua kabupaten ini merupakan lokasi pengembangan program nasional food estate,” ungkapnya. (kaltengpos)

Exit mobile version