PALANGKA RAYA-Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin menjadi. Untuk Sabtu (19/8) saja, ada tujuh titik kebakaran di Palangka Raya. Cara menghentikan api yang menjalan di lahan gambut terhambat sulitnya akses jalan dan minimnya sumber air. Tak ayal, satu titik bisa sepekan lebih masih menyala di bawah tanah.
BPBD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mempersiapkan dalam mengatasi karhutla. Mengingat sepanjang Agustus cuaca didominasi panas. Langkah-langkah teknis terus dilakukan, mulai dari peningkatan sarana dan prasarana.
“Kami telah mengusulkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) terhadap BNPB berbarengan dengan usulan helikopter kala itu. Memang saat ini baru ada empat unit helicopter di Kalteng. Terkait dengan TMC sendiri ini berbenturan dengan jumlah pesawat yang melakukan modifikasi cuaca di pusat agak susah,” kata Plt Kepala BPBD Provinsi Kalteng Ahmad Thoyib, Sabtu (19/8).
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini TMC telah dilakukan, namun atas dasar inisiasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Pelaksanaan saat ini dilakukan berfokus di daerah Barito. Sebab untuk kawasan Pulang Pisau dan Kapuas itu saat ini bibit awan atau awan yang berpotensi hujan tidak memungkinkan untuk dilakukan modifikasi.
BRGM melakukan itu untuk menjaga ekosistem gambut di Kalteng. Mengingat cuaca panas seperti mereka memastikan bagaimana gambut tetap dalam kondisi lembab dan melakukan pembasahan terhadap gambut yang berpotensi terbakar.
Thoyib menduga setelah BRGM selesai melakukan modifikasi cuaca, maka pihak BNPB akan melakukan TMC.
“Setelah selasai dari BRGM ini kemungkinan BNPB akan melakukan TMC. Tapi itu tergantung dari mereka, ada potensi awan atau tidak, yang pasti kita tetap mengharapkan TMC dari pusat sesuai dengan teknis dan pertimbangan mereka sendiri,” tegas Thoyib.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak BPBD Kalteng tidak ada anggaran untuk melakukan rekayasa cuaca. Maka sifatnya Kalteng saat ini hanya melakukan pengusulan, sebab secara penganggaran dan pengusulan BNPB sendiri yang berkontrak kepada pihak ketiga.
“Kalau memang memungkinkan, maka BNPB akan melaksanakan, karena kita tidak ada anggaran melakukan TMC, ya kita menunggu saja,”tegasnya.(irj/ram)