PALANGKA RAYA-Venue atau arena Union Cycliste Internationale (UCI) Mountain Bike (MTB) Eliminator World Cup 2022 seri-8 di Palangka Raya dipastikan sudah rampung. Pelaksanaan balap dunia sepada gunung yang diikuti puluhan atlet dari beberapa negara dan disiarkan langsung ke 132 negara, dipastikan siap digelar pada 28 Agustus mendatang.
Ketua Organizing Committee (OC) atau Ketua Panitia Pelaksana UCI MTB Eliminator World Cup H Agustiar Sabran didampingi Sekretaris Panitia UCI MTB Elimininator World Cup Rahmat Nasution Hamka dan sejumlah anggota panitia mengecek langsung kesiapan sarana prasarana (sarpras) UCI MTB Eliminator World Cup seri-8, di kompleks Stadion Tuah Pahoe, Kamis (25/8).
“Untuk memastikan kesiapan sarana prasarana yang ada di kompleks Stadion Tuah Pahoe, maka pada hari ini kami secara langsung turun ke lokasi, mengecek sejauh mana kesiapan, terutama venue dan sarana pendukung lainnya,” kata Agustiar kepada media,kemarin.
Selaku ketua panitia, Agustiar meminta dukungan dari masyarakat Kalteng, agar kegiatan ini dapat berjalan lancar, aman, dan tertib. “Suksesnya acara ini tentu perlu ada dukungan dan doa masyarakat Kalteng, untuk itu kami meminta dukungan dari semua pihak, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Agustiar memastikan event internasional ini siap digelar pada 28 Agustus. Panitia daerah juga terus berkoordinasi dengan panitia pusat untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
“Kemarin (Rabu, red) sejumlah pembalap sudah tiba di Kalteng, hari ini (kemarin, red) juga ada beberapa pembalap lagi yang baru tiba. Besok mereka akan mulai latihan di venue,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menggelar ramah tamah bersama para atlet UCI MTB World Cup 2022, baik atlet nasional maupun mancanegara. Kehangatan begitu terasa di halaman rumah jabatan(rujab) gubernur, Rabu malam (24/8). Malam itu, orang nomor satu di Kalteng ini meminta kepada para tamu yang hadir, khususnya para tamu dari luar negeri untuk menikmati kenyamanan yang diberikan oleh tuan rumah. Para atlet disuguhkan dengan penampilan tarian dan lagu-lagu daerah.
“Saya sangat senang kita bisa bersilaturahmi, dari berbagai suku dan bangsa berkumpul di sini, jangan pernah merasa asing, anggap saja ini rumah kalian, karena kalian adalah saudara kami, saya sudah memerintahkan kepada pihak panitia agar bisa melayani kalian dengan maksimal, mulai dari makan, minum, hingga kesehatan kalian,” ucap suami dari Ivo.
Pada malam itu juga terlihat hadir ibunda Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Ketua Panitia UCI MTB Eliminator World Cup H Agustiar Sabran, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, Sekretaris Daerah Kalteng Nuryakin, Ketua TP PKK Kalteng Yulistra Ivo, perwakilan UCI MTB, serta anggota Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI).
Sebelumnya, para atlet bersama anggota IMBI dan masyarakat melakukan konvoi mengelilingi kota sembari menikmati suasana kota malam hari. Anggota IMBI menggunakan motor besar, sementara para atlet menggunakan sepeda tinjak. Sekretaris Panitia Rahmat Nasution Hamka juga ikut bergabung dalam konvoi tersebut.
Dalam sambutannya, gubernur menekankan bahwa yang terpenting dalam event ini adalah saling mengenal satu sama lain. Mantan anggota DPR RI itu mengutip surah Al-Qur’an, yakni surah Al-Hujarrat ayat 13.
“Sesungguhnya yang terpenting bukan juaranya, tapi bisa saling mengenal antarsuku dan bangsa, karena di dalam Al-Qur’an tertulis; Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal,” ucapnya.
Sementara itu, Syaifuddin Aswari selaku ketua rombongan IMBI mengatakan, kedatangan pihaknya ke ibu kota Provinsi Kalteng adalah bentuk pelaksanaan Jejak Patriot. Kali ini merupakan ride ketiga. Sebelumnya mereka pernah melakukan perjalanan dari Aceh menuju Jambi. Kemudian mereka menjajal Pulau Sulawesi. Kali ketiga ini IMBI mengelilingi wilayah Kalimantan, dengan titik start di Kota Pontianak, menempuh perjalanan sepanjang 1.800 kilometer selama tujuh hari dan berakhir di Kota Balikpapan.
Dikatakannya, Jejak Patriot ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan bangsa. Setiap melakukan trip atau perjalanan, IMBI selalu mengunjungi makam para pahlawan bangsa, seperti makam Cut Nyak Dhien, Sam Ratulangi, dan Goerge Obos.
“Jejak Patriot ini sebagai bentuk penghormatan kami kepada para pahlawan, ini atas usulan ketua umum, dalam tiap perjalanan, kami juga berziarah ke makam-makam pahlawan, seperti Cut Nyak Dhien, Sam Ratulangi, dan George Obos,” ucapnya.
Dalam perjalanan ketiga ini, lanjutnya, ada sambutan yang berkesan dari masyarakat Kalimantan, khususnya Kalteng. Selanjutnya pada pukul lima pagi, Kamis 25 Agustus, anggota komunitas ini akan melanjutkan perjalanan.
“Izin Bapak Gubernur, para rider IMBI mendahului balik, karena persiapan besok berangkat lagi pukul 5 pagi, dalam perjalan kami di tanah Kalimantan ini, Kalteng lah yang menyambut kami dengan meriah, kami akan menjadikan ini sebagai kenangan, salam hormat untuk Bapak Gubernur dari Ketua Umum IMBI,” ucapnya.
Di kesempatan berbeda, wartawan Kalteng Pos berkesempatan mewawancarai Edvin, atlet balap sepeda gunung asal Swedia. Peserta UCI MTB itu mengaku terkesan dengan keramahan masyarakat Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah.
“Saya rasa ini berkesan banget dan menjadi hal baru untuk saya dan kawan-kawan, saya siap untuk bertanding di UCI MTB nanti,” ucapnya yang diterjemahkan oleh penerjemah bahasa.
Edvin menyebut akan terus berlatih sebelum hari pelaksanaan event, sembari menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca di Kota Palangka Raya. (yud/arj/*irj/ce/ala)