Site icon KaltengPos

Banjir Kobar Terparah, Pengungsi Bertambah

MONITORING BANJIR: Pj Bupati Kobar Anang Dirjo bersama petugas gabungan menumpangi perahu karet saat mengecek banjir yang menggenangi desa dan kelurahan di Kecamatan Arut Utara, baru-baru ini.

PALANGKA RAYA-Wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang terendam banjir sudah berkurang dari 10 kabupaten/kota menjadi delapan daerah. Meski genangan air di sebagian wilayah sudah surut, tapi tidak dengan beberapa. Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjadi daerah terparah. Ketinggian air mencapai dua meter. Bencana banjir yang melanda 30 desa/kelurahan di daerah berjuluk Bumi Marunting Batu Aji ini membuat ribuan warga terpaksa mengungsi. Berdasarkan data terbaru pada Selasa (25/10), jumlah pengungsi di Kobar bertambah menjadi 7.533 jiwa.

Berdasarkan data yang dibeberkan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, ada delapan kabupaten/kota yang wilayahnya masih terendam banjir. Meliputi Kotawaringin Barat, Lamandau, Katingan, Sukamara, Seruyan, Kotawaringin Timur, Palangka Raya, dan Pulang Pisau. Dari data tersebut, yang terdampak banjir berjumlah 28.166 kepala keluarga (KK), dengan 153 desa yang masih terendam.

Jumlah wilayah berkurang berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang mengungsi. Yang awalnya ada 1.164 KK yang mengungsi, tapi berdasarkan data kemarin, bertambah menjadi 2.857 KK. Jumlah tenda pengungsian pun bertambah lima secara keseluruhan. Dari awalnya 17 tenda, kini menjadi 22 tenda. Pengungsi didominasi oleh warga Kobar, dengan jumlah pengungsi 7.533 jiwa dari 2.568 KK (data lengkap lihat tabel).

Sementara itu, prakiraan cuaca sepekan ke depan di wilayah Kalteng berdasarkan data prakiraan yang telah diperbaharui oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih ada potensi turun hujan dengan intensitas tinggi dan merata di seluruh wilayah. Artinya secara umum semua wilayah di Kalteng berpotensi turun hujan, baik dengan intensitas rendah, sedang, hingga tinggi.

Persebaran hujan di 14 kabupaten/kota cukup merata, karena saat ini wilayah Kalteng memasuki musim hujan. Potensi terjadinya hujan di seluruh wilayah cukup tinggi. Hal itu diungkapkan oleh prakirawan cuaca dari BMKG Palangka Raya, Ika Priti Widiastuti.

Ketika ditanya terkait daerah mana saja yang sepekan ke depan berpotensi turun hujan, menurut Ika potensi turunnya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi cukup merata di seluruh wilayah Kalteng. Dengan kata lain, seluruh daerah di Kalteng berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Ika menyebut, berdasarkan prakiraan sepekan ke depan dan prakiraan curah hujan dasarian (per sepuluh harian), potensi hujan dari intensitas sedang hingga tinggi tersebar di 14 kabupaten/kota. Hal itu sangat mungkin terjadi mengingat wilayah Kalteng sedang memasuki musim hujan.

“Dari Kabupaten Lamandau sampai Kabupaten Barito Timur berpotensi terjadi hujan, merata di setiap kabupaten/kota. Karena seperti kita ketahui, wilayah kabupaten/kota di Kalteng secara umum kan memang luas dan memanjang dari utara sampai selatan, jadi untuk potensi hujannya ini tersebar di seluruh wilayah itu,” jelas Ika kepada Kalteng Pos melalui sambungan telepon, Selasa (25/10).

Terkait potensi hujan dengan intensitas tinggi di tiap daerah, Ika mengatakan, berdasarkan prakiraan, tiga hari ke depan di wilayah barat Kalteng seperti Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Sukamara ada potensi curah hujan tinggi.

“Untuk pantauan terkini, di kabupaten-kabupaten tersebut terpantau turun hujan dengan intensitas sebagian ringan hingga sedang, sebagiannya lagi sedang hingga lebat,” bebernya.

Berdasarkan prakiraan cuaca itu, ada kemungkinan banjir masih akan terus melanda sebagian wilayah kabupaten-kabupaten bagian barat Kalteng. Wilayah yang mulai surut atau bahkan sudah kering pun tetap berpotensi terjadi banjir.

Meski demikian, masyarakat di wilayah lainnya diharapkan untuk tetap waspadaa akan potensi terjadinya banjir, mengingat saat ini Kalteng memasuki musim hujan. Meski tidak disebutkan Ika secara detail, tapi ia mengingatkan bahwa di setiap wilayah ada potensi turun hujan dengan intensitas tinggi. Dengan demikian, semua wilayah berpotensi terjadi banjir.

Karena itu, Ika mengingatkan agar setiap daerah mewaspadai dan memantau wilayah permukiman warga di dataran rendah dan sepanjang aliran sungai, karena saat ini potensi banjir masih sangat besar. (dan/irj/ce/ala)

Exit mobile version