PANGKALAN BUN-Bencana banjir yang melanda wilayah Kotawaringin Barat (Kobar) juga berdampak pada kesehatan warga. Berbagai penyakit mulai menyerang warga yang masih bertahan di rumah maupun di lokasi pengungsian. Makin banyak warga mengeluhkan penyakit gatal-gatal, masuk angin, dan batuk pilek. Penyakit ini tak hanya dialami anak-anak, tapi juga orang dewasa.
“Warga mulai mengalami sakit seperti batuk pilek, gatal-gatal, hingga masuk angin. Kondisi di tenda penampungan juga seadanya. Beruntung tenaga kesehatan sigap menangani,” ucap Lurah Raja Seberang Guntur Setyawan, Selasa (25/10).
Dikatakannya bahwa warga yang mengalami sakit sudah mendapatkan penanganan secara baik. Hampir tiap hari petugas kesehatan mendatangi warga terdampak banjir. Bukan hanya memberi pelayanan di lokasi pengungsian. Mereka juga masuk ke rumah-rumah warga yang tidak mengungsi. Petugas kesehatan melayani pemeriksaan dan pengecekan kesehatan serta memberikan obat-obatan yang diperlukan warga. Hal ini tentunya sangat membantu sekaligus memberikan rasa nyaman bagi warga.
“Kami juga selalu pantau kondisi warga tiap hari, memastikan mereka baik-baik saja, stok dapur umum sampai saat ini masih aman,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar Rois mengatakan, semenjak bencana banjir melanda, masyarakat rentan terserang berbagai penyakit, seperti gatal-gatal dan diare. Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab munculnya penyakit. Seperti minimnya air bersih, bahan pangan, serta kehujanan tiap hari yang membuat daya tubuh terus menurun.
Permasalahan penyakit ini, lanjut Rois, mesti menjadi perhatian serius, agar tidak makin banyak warga yang terserang penyakit. Selain itu, warga diimbau untuk selalu waspada dan tetap menjaga kondisi tubuh tetap prima.
“Penyakit gatal dan diare rentan dialami ketika terjadi banjir. Karena itu tenaga kesehatan terus turun ke lapangan untuk memastikan kesehatan warga korban banjir,” ujarnya.
Pj Bupati Kobar Anang Dirjo juga melakukan pemantauan di beberapa lokasi pengungsian dan dapur umum. Hal ini dilakukan untuk memastikan warga korban banjir mendapatkan pelayanan yang bagus. Anang dan rombongan mengunjungi dapur umum yang ada di LPTQ Desa Pasir Panjang serta tenda pengungsian di GOR Kumpai Batu Atas. Pihaknya memastikan bahwa bahan baku untuk kebutuhan sehari-hari para pengungsi tercukupi. Selain itu, tenaga kesehatan diingatkan untuk selalu mengecek dan memeriksa kondisi warga.
“Kami akan terus melakukan upaya, khususnya menangani pengungsi dan dapur umun, karena dengan kondisi cuaca seperti saat ini, kemungkinan debit air akan sangat lambat surut,” pungkasnya. (son/ce/ala)