PALANGKA RAYA-Permasalahan banjir yang terjadi setiap musim hujan di jalur bukit rawi Desa Penda Barania segera teratasi. Itu menyusul hampir rampungnya bangunan pile slab yang membentang lebih dari 2 kilometer (km). Bulan depan infrastruktur penghubung ibu kota provinsi dengan daerah di Barito dan Kahayan ini dipastikan selesai 100 persen.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah (Kalteng)Hardy P Siahaan ST MSc melalui melalui Kepala Satuan Kerja (Satker) PJN III Hanyi Ather Binti ST MT mengatakan bahwa progress pengerjaan pile slab saat ini telah mencapai 97 persen.
“Sudah dilakukan pembangunan pile slab sepanjang 2.284 meter dan pelaksanaan pekerjaan raising (peninggian badan jalan) sepanjang 450m. Panjang total pile slab yang terbangun adalah 2.284 meter (pelaksanaan kontrak saat ini) + 850 meter (Kontrak sebelumnya dan selesai 2019),”kata Hanyi Ather Binti kepada Kalteng Pos, Selasa (26/7).
Dijelaskannya bahwa untuk sisa pekerjaan yang belum selesai seluruhnya adalah pekerjaan aspal pada daerah raising dan oprit. Sedang untuk pile slabnya sudah teraspal semua. Selain itu yang belum tuntas adalah pekerjaan minor lainnya (Marka, Rambu, pengecatan).
Untuk konstruksi dijadwalkan selesai 100% pada tanggal 15 Agustus 2022. Namun sebelum di fungsionalkan akan terlebih dahulu di lakukan uji laik fungsi yang dilakukan oleh Balai Pengujian jembatan kementerian PUPR dengan uji pembebanan statis dan pembebanan dinamis yang akan mulai dilaksanakan.
“Itu tujuannya agar dapat mengetahui bahwa pelaksanaan sudah sesuai desain dan layak untuk di fungsionalkan bagi masyarakat yang selama ini melintasi jalur ruas jalan tersebut,”ungkapnya.
Untuk total kontrak senilai Rp. 177.427.443.000 dengan sumber dana surat berharga syariah negara (SBSN). Secara umum tidak ada kendala untuk pelaksaan saat ini. Pekerjaan tetap berjalan dengan baik dilapangan. Namun pekerjaan sempat terhambat pada tahun 2021 akibat beberapa kali banjir sehingga pekerjaan sempat terhenti.
“Dengan terbangunnya pile slab diharapkan banjir kawasan yang beberapa kali setiap tahun terjadi, sudah tidak akan menghambat atau bahkan dapat memutuskan jalan nasional diwilayah tersebut sebagai akses terdekat menuju 6 ibu kota kabupaten yang ada di Kalteng yaitu Kuala Kurun, Buntok, Muara Teweh, Tamiang Layang, Puruk Cahu dan Pulang Pisau,”tuturnya.
Selain itu pembangunan kedepan di harapkan jalan nasional dapat ditingkatkan kapasitasnya seiring pesatnya peningkatan pengguna jalan khususnya jalan nasional, sehingga aktifitas masyarakat dapat berjalan. Muaranya adalah peningkatan kesejahteraan dan mendukung semua aspek kehidupan yang ada di Bumi Tambun Bungai.
“Mohon maaf kepada masyarakat jika selama pembangunan pile slab, jalan menjadi kurang nyaman dan dihimbau agar selalu berhati-hati. Mohon doanya agar semua dapat sesuai target dan sesuai rencanakan,” tutupnya. (nue/ala/ko)