SUKAMARA-PT Triputra Agro Persada Tbk (IDX:TAPG) melalui anak perusahaannya PT Sukses Karya Mandiri (SKM) membangun pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg), dan Kernel Crushing Plant (KCP), pertama dan satu-satunya yang ada di Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah.
Peresmian dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sukamara, Rendy Lesmana dan Komisaris TAPG Toddy M. Sugoto, dengan turut dihadiri Kapolres Sukamara AKBP Dewa Made Palguna, dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) setempat, di kawasan PT SKM, Desa Kenawan, Kecamatan Permata Kecubung, Kabupaten Sukamara, Kamis (23/11).
Pembangunan ini merupakan salah satu wujud nyata perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan tersebut untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip berkelanjutan yang seimbang dalam operasionalnya.
Direktur TAPG, George Oetomo, menjelaskan pembangunan dua pabrik ini merupakan bentuk komitmen TAPG sebagai perusahaan hijau yang berkontribusi pada lingkungan, sosial, dan ekonomi. Terutama dalam membantu pembangunan daerah di Sukamara, Kalimantan Tengah. Baik PLTBg maupun KCP SKM diharapkan dapat menyerap lebih banyak pekerja sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di Sukamara.
“PLTBg dan KCP SKM ini merupakan yang pertama ada di Sukamara, Kalimantan Tengah, kami optimistis dua pabrik ini akan memberikan dampak positif pembangunan di Sukamara, Kalimantan Tengah. PLTBg SKM juga dibangun dalam rangka membantu pemerintah dalam mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dengan mengurangi penggunaan energi fosil,” Katanya.
George menambahkan, pembangunan PLTBg SKM berbasis POME ini adalah wujud implementasi New Journey of TAPG Sustainability dengan komitmen menjadi perusahaan netral karbon pada 2036. Sebab, PLTBg SKM mengandalkan bahan baku dari POME (Palm Oil Mill Effluent) atau limbah cair sawit yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar berbasis fosil.
Dijelaskannya, dengan menggunakan bahan baku biogas dari POME, PLTBg SKM memberikan manfaat penghematan bahan bakar solar, dan membantu perusahaan menekan emisi rumah kaca. Selain memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan, PLTBg berbasis POME juga dapat beroperasi 24 jam dengan stabil tanpa terpengaruh kondisi cuaca, serta relatif lebih murah dibandingkan pembangkit listrik berbasis energi fosil. PLTBg SKM dibangun berkapasitas 2 MW dengan dua pembangkit masing-masing berkapasitas 1 MW.
“Pada tahap awal PLTBg SKM akan beroperasi untuk memasok kebutuhan listrik kernel crushing plant (KCP) yang juga kami resmikan hari ini, serta untuk perumahan, dan infrastruktur lainnya di SKM. Sebagai PLTBg pertama di Sukamara, kami juga sangat terbuka untuk pengembangan maupun peningkatan kapasitas terpasang agar dapat memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat di sekitar perusahaan,” jelasnya.
George meneruskan, sementara itu, KCP SKM akan memiliki kapasitas 300 ton per hari untuk memproses inti sawit yang menghasilkan minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO), dan bungkil inti sawit atau palm kernel meal (PKM). KCP SKM yang merupakan pabrik pengolahan inti sawit pertama yang dimiliki oleh TAPG, dan menjadi salah satu strategi perseroan dalam mendiversifikasi bisnisnya.
“Perseroan optimistis, KCP SKM dapat meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan TAPG, sekaligus bentuk kontribusi perseroan dalam meningkatkan daya saing industri sawit nasional melalui hilirisasi,” pungkasnya.(lan/ram)