PURUK CAHU-Sebagai salah satu kabupaten yang bertetangga dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang nantinya akan menjadi ibu kota negara, Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) telah mempersiapkan visi dan misi yang tercantum pada Mura Emas 2030 dengan mengacu pada antisipasi dampak ekonomi, sosial, politik, dan keamanan.
Bupati Mura Perdie M Yoseph mengatakan, pihaknya akan terus melakukan proses penyelesaian terkait tapal batas wilayah utara Murung Raya yang berbatasan dengan Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kaltim.
Beberapa waktu lalu, ujar Perdie, dirinya bersama beberapa jajaran terkait telah melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Tumbang Baloi sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mahakam Ulu.
“Selain pada bagian wilayah utara, kami juga melakukan proses penyelesaian untuk wilayah bagian timur yang berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara (Barut), sehingga diperkirakan pada November nanti penetapan tapal batas sudah selesai,” ungkap Perdie, kemarin (3/10).
Orang nomor satu di Bumi Tana Malai Tolung Lingu itu menjelaskan, untuk saat ini persoalan tapal batas yang telah diselesaikan yakni dengan Kabupaten Kapuas, Kabupaten Gunung Mas, serta Kabupaten Sintang (Kalimantan Barat).
“Untuk saat ini wilayah kami cukup luas, bahkan ada penambahan tata wilayah dari 23.700 km² menjadi 23.900 km² dampak kesepakatan-kesepakatan tapa batas ini berdasarkan titik koordinat,” bebernya.
Bupati yang menjabat dua periode ini mengapresiasi tim pemerintah, khususnya Sekda Mura yang selama ini selalu fokus menyelesaikan permasalahan tapal batas Kabupaten Mura dengan kabupaten-kabupaten tetangga. (dad/ce/ala)