PALANGKA RAYA-Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan selama era pemerintahan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran terus digencarkan dan merata di seluruh wilayah. Salah satunya untuk perbaikan akses jalan menuju Kuala Kurun. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng telah menganggarkan dana senilai Rp160 miliar lebih. Anggaran tersebut digelontorkan untuk perbaikan jalan yang menjadi akses utama Palangka Raya menuju Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tersebut pada 2022 mendatang.
“Anggaran senilia Rp160 miliar lebih untuk penanganan jalan Bukit Liti-Bawan-Kurun dan sekitarnya,” kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalteng H Shalahuddin kepada media di ruang kerjanya, Senin (6/12).
Menurutnya, tahun 2022 mendatang sudah dianggarkan untuk perbaikan jalan ke Kabupaten Gumas. Sebab saat ini jalan tersebut sangat strategis. Selain merupakan jalan terpendek yang menghubungkan Kota Palangka Raya dan Gumas menuju Murung Raya, juga menghubungkan jalan provinsi dengan jalan nasional.
“Sehingga tahun 2022 dipastikan akan aman dan akan dilaksanakan dengan proyek multiyears. Jadi kegiatan fisik dua tahun anggaran yaitu 2022 dan 2023 dengan pembayaran sampai 2024. Maka akan aman dan tidak akan ada masalah,” jelasnya.
Pemerintah provinsi akan menuntaskan pengerjaan sampai ke Kurun. Sementara dari Kurun menuju Murung Raya akan dilanjutkan oleh pihak Balai Jalan yang saat ini sedang melakukan lelang. Diharapkan pembangunan infrastruktur jalan tersebut dapat meningkatkan geliat ekonomi di Kalteng.
Untuk ruas Jalan Bukit Rawi akan terus dilakukan monitor setiap habis banjir. Pemerintah provinsi menyarankan untuk daerah bebas banjir membangun pile slab dan di bawahnya diminta untuk gantikan konstruksi. Bukan menggunakan aspal, melainkan beton. Sehingga pada musim kering difungsionalkan keduanya dan musim banjir melalui jalan atas (pile slab).
“Itu beda pile slabnya yang ada di Tumbang Nusa dan Pangkalan Bun Kolam dengan yang ada di Bukit Rawi. Yang di Bukit Rawi itu akan digunakan dua jalur. Selain untuk mengurai kemacetan, juga membantu kelancaran arus barang dan lainnya agar perekonomian tetap menggeliat,” jelas H Shalahuddin.
Sementara itu, untuk pembangunan irigasi, ada dua hal utama yang dilakukan, berupa peningkatan jaringan irigasi dan normalisasi jaringan yang akan dikerjakan setiap tahun. Namun karena kondisi banjir, maka telah melakukan survei, investigasi, dan desain (SID) untuk mengetahui penyebab banjir di Kota Palangka Raya yaitu Sungai Kahayan, Sungai Sebangau, dan Rungai Rungan.
Nanti ada langkah yang akan diambil menggunakan normalisasi sungai, kolam buatan, dan upaya lainnya sehingga dapat menampung air hujan, karena persoalan banjir ini harus segera terselesaikan agar masyarakat tidak perlu waswas saat datangnya musim hujan. (nue/ce/ala)