KASONGAN – Sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Katingan, kini sedang dilanda banjir. Akibat bencana ini, ada tiga kecamatan di bagian utara telah ditetapkan tanggap darurat. Yakni Kecamatan Petak Malai, Sanaman Mantikei, dan Katingan Tengah. Status ini ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Katingan sejak tanggal 6 Agustus 2022 hingga sekarang. Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan Roby kepada Kalteng Pos, Senin (8/8).
Dengan status itu jelas Roby, maka semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Katingan. Baik itu yang bertugas melakukan penyelamatan, evakuasi, penyediaan kebutuhan dasar, wajib bergerak. Dimana pun diperlukan. “Tapi jika misalnya tidak diperlukan, ya kita tidak bisa. Seperti misalnya mereka tidak perlu dapur umum. Jadi tidak perlu kita bangun. Apalagi di bagian Utara sekarang sudah surut. Meski demikian pasca banjir kemarin, korban yang terdampak kehabisan beras misalnya. Ya tetap kita bantu jika mereka memerlukan. Sebab hingga saat ini, status di tiga kecamatan bagian Utara itu masih tanggap darurat. Jadi seperti itu,” jelasnya.
Kemudian banjir yang terjadi kali ini ungkap Roby, terjadi di beberapa kecamatan. Mulai dari Kecamatan Sanaman Mantikei, Kecamatan Katingan Tengah. Hingga saat ini sudah masuk ke wilayah tengah dan hilir. Seperti Kecamatan Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing, Katingan Hilir, dan Kecamatan Tasik Payawan. “Air memang tidak terlalu tinggi. Namun ada di titik tertentu yang dataran rendah, ketinggian air ada yang mencapai sekitar 20-150 centimeter dari permukaan tanah. Seperti Desa Samba Bakumpai Kecamatan Katingan Tengah kemarin. Itu airnya sangat tinggi. Demikian juga desa yang lain seperti Desa Labehu,” ungkapnya.
Namun untuk di tiga kecamatan di bagian utara seperti Petak Malai, Sanaman Mantikei, dan Katingan Tengah, kini sudah surut. Walaupun masih ada genangan air pada titik tertentu. “Jadi sekarang air bergeser di wilayah tengah dan juga sudah masuk ke bagian wilayah hilir. Untuk Kecamatan Kamipang kita masih belum mendapat informasi hari ini (Senin, red). Untuk kondisi air di bagian tengah dan hilir, itu telah merendam beberapa titik ruas jalan kabupaten dan desa. Tapi hingga saat ini masih bisa untuk dilewati,” ujarnya.
Pria yang sebelumnya pernah menduduki berbagai jabatan strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Katingan ini juga menyampaikan, bahwa banjir kali ini sifatnya sangat cepat terjadi kenaikan. Begitu juga sebaliknya, juga cepat surut. “Jadi seperti banjir bandang,” jelasnya kepada wartawan media ini.
Kemudian untuk data sementara warga yang terkena dampak bencana banjir di tiga kecamatan bagian utara, sedikitnya ada sekitar 2100 lebih Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah rumah sekitar 900 yang terendam. “Namun untuk sementara data awal ini masih belum di validasi. Jadi bisa terjadi perubahan data. Makanya nanti kami akan melakukan rapat,” terangnya.
Terakhir untuk kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Katingan. Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Katingan ini, dari prediksi BMKG memang untuk curah hujan sudah mengalami penurunan dari sebelumnya. Terutama daerah Utara. “Tapi masih ada potensi hujan. Artinya tidak hilang. Sebenarnya periode Juli Agustus ini adalah musim kemarau. Tapi karena pengaruh Le Nina, dan pengaruh arah angin, sehingga masih ada terjadi hujan. Oleh sebab itu, kita juga meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada bagi daerahnya yang saat ini terdampak banjir. Jangan sampai ada korban lagi,” tandasnya.(eri)