Site icon KaltengPos

Kejar Penyelesaian Proyek Pile Slab Bukit Rawi

MACET: Lalu lintas ruas jalan Bukit Rawi, Desa Penda Barania, Kabupaten Pulang Pisau padat merayap, Jumat (10/12). Kemacetan terjadi karena pada beberapa titik mengalami kerusakan usai dilanda banjir dua pekan lebih. FOTO: DENAR/KALTENG POS

PALANGKA RAYA-Proyek pembangunan pile slab di ruas jalan Bukit Rawi, Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah terus berprogres. Megaproyek yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini ditargetkan rampung tahun depan. Dengan demikian, ketika musim banjir melanda, akses utama yang menghubungkan sejumlah kabupaten dan ibu kota provinsi tersebut tidak terganggu lagi.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Kalteng Hardy P Siahaan mengatakan, perbaikan ruas jalan di Bukit Rawi terus dilakukan setelah tidak ada lagi genangan pascabencana banjir beberapa waktu lalu.

“Kami terus melakukan perbaikan dengan menggelar batu, agregat, hamparan, dan dipadatkan menggunakan alat berat pada jalan eksisting,” ungkap Hardy kepada Kalteng Pos, Jumat (10/12).

Sementara itu, pembangunan pile slab juga terus dikebut. Mulai dari pengerjaan tiang pancang, pengecoran pile cap, pengecoran slop, dan timbunan oprite memanfaatkan cuaca yang sangat mendukung demi memacu progres pengerjaan. Tahun 2022 nanti, kata Hardi, terus difokuskan penyelesaian pengerjaan pile slab Bukit Rawi, karena sesuai kontrak berakhir September 2022. Meski demikian, tetap diupayakan untuk dikebut agar cepat dirampungkan dan bisa segera fungsional.

“Kami tentu berharap cuaca tetap bagus, sehingga pengerjaan tidak terganggu dan terus digenjot, agar dapat diselesaikan sesuai harapan bersama, sehingga bisa mengatasi persoalan banjir tahunan di lokasi tersebut,” harap Hardy.

Lebih lanjut dikatakannya, keberadaan ruas jalan di Bukit Rawi sangat strategis, karena menghubungkan antarprovinsi serta kabupaten/kota. Karena itu, infrastruktur jalan di lokasi itu sangat penting untuk diperhatikan.

“Dengan pengerjaan ini, maka akan menjawab persoalan yang sering dihadapi masyarakat selama ini ketika musim hujan tiba. Jika sudah fungsional nanti, dipastikan arus lalu lintas tidak akan terhambat saat musim hujan. Jarak tempuh juga akan dipersingkat. Juga bisa menunjang kebangkitan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Pihaknya juga terus membangun sinergi bersama pemerintah daerah dalam upaya penanganan dan peningkatan infrastruktur jalan di Bumi Tambun Bungai, agar masyaakat penguna merasa puas.

Ruas jalan di Bukit Rawi akan terus dilakukan monitor setelah banjir berakhir. Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng menyarankan untuk daerah bebas banjir membangun pile slab dan di bawahnya diminta untuk gantikan konstruksi. Bukan menggunakan aspal, melainkan beton. Sehingga pada musim kering difungsionalkan keduanya dan ketika musim banjir bisa menggunakan jalan atas (pile slab).

“Itu beda pile slab yang ada di Tumbang Nusa dan Pangkalan Bun Kolam dengan yang ada di Bukit Rawi. Yang di Bukit Rawi itu akan digunakan dua jalur. Selain untuk mengurai kemacetan, juga membantu kelancaran arus barang dan lainnya agar perekonomian tetap menggeliat,” beber Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng H Shalahuddin. (nue/ce/ala)

Exit mobile version