Hampir satu tahun Sri Utomo menjabat sebagai Camat Jekan Raya. Selama memimpin kecamatan yang membawahi empat kelurahan tersebut, tidak sedikit inovasi dan aksi nyata yang dilakukan. Seperti apa sepak terjangnya selama memimpin Kecamatan Jekan Raya? Berikut ulasannya.
PATHUR RAHMAN, Palangka Raya
NAMA Sri Utomo cukup familiar di kalangan masyarakat Kota Palangka Raya. Bagaimana tidak? Sebelum definitif sebagai Camat Jekan Raya pada 20 Januari 2021, ia pernah berdinas sebagai Sekretaris Kecamatan Bukit Batu. Suka bergaul dan bercengkarama dengan warga membuat sosoknya mudah dikenal masyarakat.
Semenjak Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menunjuknya sebagai Camat Jekan Raya, Sri Utomo makin intens bertemu dengan warga di wilayah Kecamatan Jekan Raya. Meliputi Kelurahan Menteng, Palangka, Bukit Tunggal, dan Petuk Katimpun. Ada beberapa gagasan yang membuat pria kelahiran Surakarta, 23 Oktober 1974 tersebut kerap kali bercengkrama dan bertemu dengan masyarakat. Salah satunya, mengaktifkan budaya gotong royong yang mulai tergerus di beberapa wilayah.
Sri Utomo mengaktifkan kegiatan gotong royong melalui Bakti Sosial Kamis Bersih atau disingkat Bakso Kabeh. Inovasi yang diluncurkan oleh camat yang biasa disapa Uut ini, merupakan salah satu cara untuk mengaktifkan budaya gotong royong agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
Program atau inovasi Bakti Sosial Kamis Bersih ini, terang Uut, merupakan kegiatan pembersihan fasilitas umum maupun daerah permukiman di wilayah Kecamatan Jekan Raya. Kegiatan ini melibatkan seluruh personel kecamatan, kelurahan, dan warga untuk gotong royong dan bahu-membahu membersihkan kompleks tempat tinggal.
“Intinya Bakso Kabeh ini adalah upaya kami untuk mengaktifkan kembali budaya gotong royong yang mulai tergerus zaman,” tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, Bakso Kabeh ini mulai meluas. Bukan lagi hanya terbatas pada kegiatan bersih-bersih lingkungan, tapi juga kegiatan peduli masyarakat,seperti peduli petugas poskamling.
Selain Bakso Kabeh, inovasi lainnya yang digagas oleh Uut adalah Sistem Informasi Layanan Jekan Raya (Sila Jekan). Program tersebut dibuat untuk mempersingkat waktu pengurusan administrasi perizinan serta non-perizinan di tingkat kecamatan.
“Caranya, masyarakat cukup mengirimkan foto persyaratan berkas di kantor kelurahan setempat menggunakan WhatsApp. Apabila pihak kelurahan menyatakan berkas dan syaratnya lengkap, maka akan langsung diproses dan bisa diambil langsung di kantor kecamatan,” ujarnya.
“Sila Jekan ini lahir untuk mencegah masyarakat bolak balik ke kantor kecamatan, jadi cukup sekali saja ke kantor kecamatan untuk mengambil dokumen yang sudah selesai,” tambahnya.
Inovasi yang digagas tidak sebatas itu saja. Ada juga program Warung Usaha Jekan Raya (Wow Jekan). “Program ini untuk membina dan mendukung para pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM), khususnya warga Kecamatan Jekan Raya,” bebernya.
Salah satu contohnya, dengan memajang produk-produk UMKM Jekan Raya di masing-masing kantor kelurahan. “Ini sebagai upaya pemasaran atau mengenalkan kepada masyarakat, bahwa ini loh produk asli kecamatan atau kelurahan kita,” ucapnya.
Selain itu, ada kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang diadakan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kota Palangka Raya, pelayanan administrasi kependudukan, dan pemberian santunan kepada warga yang sedang berduka.
“Hampir satu tahun saya di sini, alhamdulillah semua program bisa berjalan berkat adanya dukungan dari masyarakat Kecamatan Jekan Raya yang positif menanggapi program kita,” ungkap mantan Sekretaris Kecamatan Bukit Batu tersebut.
Adapun hal-hal unik yang dialaminya selama menjadi camat, di antaranya pernah mengangkat peti jenazah dan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat mengevakuasi warga yang terpapar Covid-19. Selain itu, sempat juga membantu pembangunan rumah warga tidak mampu, di mana dalam giat tersebut Lurah Bukit Tunggal Subhan Noor ikut berpartisipasi.
“Intinya Kecamatan Jekan Raya ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat, karena kecamatan dan kelurahan merupakan perpanjangan tangan layanan dari Pemerintah Kota Palangka Raya,” pungkasnya. (*/ce/ala)