MUARA TEWEH – Bupati Barito Utara H Nadalsyah yang sebelum-nya terpilih sebagai Ketua Umum Gerakan Sepakbola Wanita Indo-nesia (GSWI) di Tangerang, Banten, Minggu 6 Juni 2021, kembali ter-pilih sebagai Ketua Umum Aso-siasi Sepakbola Wanita Indonesia (ASBWI) untuk periode 2021-2025 pada Kongres Biasa Pemilihan AS-BWI yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (11/12).
Dalam kongres tersebut, ter-pilih juga Monica Desideria sebagai wakil ketua, serta Zulkarnaen, Hatir Sata Tarigan dan Viola Kurniawati sebagai Komite Eksekutif. Pada kongres itu juga dihadiri Sekjen PSSI Yunus Nusi, Staf Ahli Menpora Uden Kusumawijaya, Exco PSSI Vivin Sungkono, Exco KOI Puji Les-tari, Komite Komisi Women in Sport Susan Soebakti, dan 12 Asprov PSSI sebagai pemilik suara.
SBWI adalah asosiasi yang mewadahi sepakbola wanita In-donesia dibawah naungan PSSI sebagai induk olahraga sepakbola dan diberi amanah untuk mendu-kung program sepakbola wanita yang ditetapkan oleh PSSI. Sebagai organisasi, tentunya ASBWI mem-punyai fungsi dan tujuan ditopang dengan berbagai ornamen mana-jerial guna mencapai kinerja yang baik.
Bupati Nadalsyah selaku Ke-tum ASBWI terpilih mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan untuk memimpin ASBWI hingga 4 tahun ke depan. “Suatu kehormatan dan amanah yang tentunya harus saya jaga, lindungi dan laksanakan dengan baik,” kata Koyem, sapaan akrab Nadalsyah.
Dengan pondasi dan kerangka pengembangan yang telah ditetap-kan pengurus terdahulu, baik dari sisi pelaksanaan dan peningkatan kompetensi, karier pemain dan akar rumput diharapkan bisa berujung kepada kualitas tim nasional wanita Indonesia nantinya.
Untuk meningkatkan kinerja, bupati Barito Utara dua periode itu merumuskan dalam 4 pilar. Yakni organisasi, pengembangan, kompetisi, dan marketing. Dalam organisasi, dengan terjalinnya siner gi yang baik antara ASBWI dan anggotanya.
Dalam pengembangan, AS-BWI membuka kesempatan luas bagi wanita berkarir di sepakbola. Dalam kompetisi, akan dibentuk struktur dan dijalankan dari tingkat kota kabupaten hingga nasional yang diikuti klub dan atau Asprov dengan dikelola secara profesional. “Terakhir, dalam marketing akan diberikan “tools” perangkatnya agar anggota bisa mandiri,” ung-kapnya
apnyaNadalsyah minta kepada se-tiap pengurus agar dapat respon-sif terhadap kebutuhan anggota, pengembangan, masukan saran dari anggota dan stakeholder serta perubahan yang ada. “Dengan amanah yang diberikan, kita ha-rus bekerja dan berkreasi dalam meningkatkan kualitas sepakbola wanita di Indonesia, Asia bahkan dunia,” tutup Nadalsyah. (her/ens/ko)