Site icon KaltengPos

Bisa Membuat Tempat Penampungan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Barito Utara Rosi Wahyuni (kiri), Wardatun Nur Jamilah (tengah) dan Hj Netty Herawati (kanan) foto bersama sesaat setelah rapat paripurna, beberapa waktu lalu.

Saran Anggota Dewan kepada Pemda untuk Membantu Perajin Rotan

MUARA TEWEH – Kerajinan tangan dari anyaman rotan yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Barito Utara (Batara), ternyata memiliki daya tarik tersendiri. Bahan bahan baku rotan yang diolah menjadi tas-tas berpenampilan cantik tersebutbahkan sampai diborong oleh salah satu pengepul yang informasinya datang dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan total pembelian 1.000 tas. Selain Kaltim, juga ada warga dari Provinsi Kalimantan Selatan yang membeli produk-produk anyaman rotan ini untuk dibawa ke daerah mereka.

Sementara untuk proses pewarnaan para perajin ini masih menggunakan cara tradisional, yakni menggunakan bahan alami seperti dedauanan yang direbus. Untuk membuat sebuah tas ukuran kecil dari anyaman rotan ini, bisa diselesaikan oleh warga dalam waktu 1 hari.

Melihat besarnya potensi yang ada, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Utara, Rosi Wahyuni minta kepada pemerintah daerah (pemda) setempat perlu membuat wadah atau canter, untuk penampungan dan menjual hasil kerajinan tangan masyarakat tersebut.

Hal itu dilakukan guna membantu masyarakat perajin anyaman rotan di daerah ini, sehingga harga jual produk anyaman rotan yang mereka hasilkan bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi lagi.

“Sekarang jaman now, untuk membantu memasarkan produk-produk anyaman rotan khas Barito Utara bisa menggunakan media sosial,” katanya.

Menurut dia, harga jual tas-tas yang terbuat dari anyaman rotan ini, kalau di luar daerah seperti Bali dan Jakarta bisa tembus Rp 500 ribu per unit. Tapi di sini para perajin menjualnya hanya Rp 100 ribu per unit. Apabila membeli dalam jumlah banyak, bisa dapat harga Rp 50 ribu per unit.

“Jadi selisih harga ini sangat besar. Tapi dengan adanya canter untuk penampungan dan penjualan hasil kerajinan ini, bisa mengangkat harga jual produk anyaman rotan yang diolah masyarakat kita,” kata Rosi. (adl/ens/ko)

Exit mobile version