Kesenian tari khas Dayak Kalteng menggema di Time Square, Kota New York, Amerika Serikat. Tari Dadas yang dibawakan Angeliqe Natalia membuat warga Negeri Paman Sam yang hadir saat itu terkesima.
EMANUEL LIU, Palangka Raya
NAMA Angeliqe Natalia menyedot perhatian di kancah dunia. Di sela-sela kesibukannya menempuh pendidikan di Corban University, gadis Dayak Kalteng ini masih sempat mengenalkan kesenian dan budaya khas daerah asalnya. Dia berkesempatan tampil di salah satu acara yang dilaksanakan di pusat Kota New York, Rabu lalu (8/9).
Melalui video yang diunggahnya melalui akun Instagram pribadinya @angeliqenatalia_ tersebut, anak kandung dari pasangan Leonard S Ampung dan Natalin Florentin ini membagikan aksi memukaunya di kegiatan bertajuk Indopop Movement.
Hari itu, Angeliqe Natalia mengenakan konstum serbahitam dengan atribut khas Dayak berwarna merah, putih, kuning, dan hijau, serta beberapa atribut lainnya yang dikenakan di tangan dan kepala. Dalam pertunjukan itu, Angeliqe Natalia tampil energik. Gerakannya saat membawakan Tari Dadas memukau para penonton yang hadir. Tak hanya menunjukan kebolehan dalam menari. Saat itu ia juga tampil dalam peragaan busana benang bintik. Gadis cantik kelahiran 26 Desember 2002 itu tampil eksotik.
Angeliqe Natalia mengakui, sejak 2018 lalu, baik di rumah maupun di tempat kuliahnya, ia selalu memanfaatkan setiap momen untuk memperkenalkan kebudayaan dan kekayaan Nusantara khususnya Kalteng, baik melalui media sosial maupun mengenakan batik pada momen tertentu.
Hingga suatu ketika dirinya dihubungi seorang desainer asal Indonesia, Hengki Kawilarang, yang bekerja sama dengan Batalion Flo, memintanya untuk mengisi acara di Time Square, Kota New York USA pada 8 September lalu.
“Dengan kemampuan yang saya miliki, momen yang mendukung, disertai keinginan besar untuk memperkenalkan budaya Dayak, maka saya dengan senang hati memenuhi undangan itu,” katanya kepada Kalteng Pos via telepon langsung dari Amerika Serikat, Sabtu (11/9).
Saat tampil, dara cantik yang biasa disapa Enji tersebut menampilkan Tari Dadas dan peragaan busana benang bintik khas Kalteng. Gerakan demi gerakan dalam tarian yang dibawakan seakan menghipnosis penonton.
“Ini merupakan acara yang sangat dadakan, karena saya juga tidak tahu akan digelar acara tersebut. Namun karena sudah mempersiapkan latihan tari Dayak, maka tidak jadi masalah,” tegas gadis yang berulang tahun setiap 26 Desember ini.
Dikisahkannya, saat itu ia dihubungi salah satu desainer Indonesia soal acara yang akan diadakan di Kota New York. Dengan spontan ia menjawab bahwa ingin menampilkan tarian asal Kalteng.
Banyak masyarkat yang menyaksikan penampilan tersebut dan kagum dengan potensi serta kekayaan alam maupun kebudayaan yang dimiliki Bumi Tambun Bungai dengan pakaian adat yang dikenakan.
“Tidak sedikit yang mengajak foto dan menyatakan tertarik dengan benang bintik khas Kalteng yang saya kenakan saat itu, karena mereka belum pernah melihatnya,” tambah Enji.
Ada yang mengatakan bahwa sebelumnya pernah melihat baju dari Bali, tapi ternyata Kalteng juga memiliki daya tarik yang baru pertama mereka lihat saat itu.
“Selain pihak KBRI, ada juga orang Indonesia yang menetap di sana datang menyaksikan penampilan saya. Awalnya memang mereka bingung dari mana panahan yang saya kenakan. Setelah tahu dari Kalteng, mereka sangat bangga dan suka,” ungkapnya lagi.
Secara pribadi Angeliqe Natalia sangat bangga dengan batik Indonesia. Sehingga ia selalu menggunakan platform untuk mempromosikan kekayaan Nusantara, terkhususKalteng.
“Dari hal-hal kecil saya akan terus berupaya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia agar dapat dikenal dunia kapanpun dan di manapun. Saya juga sering mengenakan batik selama berada di sini, walaupun hanya pada momen-momen tertentu,” tambah Enji yang sejak 2018 sudah menetap di Amerika.
Putri ketiga dari lima bersaudara itu berharap agar tidak hanya Jawa dan Bali yang dikenal dunia internasional, tapi juga kebudayaan Kalteng. Selaku mahasiswa ia tak lupa mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena mendapatkan kesempatan belajar di Amerika melalui beasiswa untuk menempuh kuliah di Corban University dengan dua jurusan, yakni akuntansi dan manajemen bisnis.
“Ini tahun kedua saya di sini. Kalau Tuhan mengizinkan, maka akan sampai S-2. Mohon doa dan dukungan agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu,” tutupnya. (*/ce/ala)