JAYAPURA-Tuntas sudah perjuangan kontingen Kalimantan Tengah (Kalteng) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Kemarin (13/10) merupakan partai pemungkas bagi beberapa cabang olahraga (cabor) yang diikuti atet Kalteng. Hasilnya sangat menggembirakan. Atlet dayung meraih lagi medali emas, sementara cabor catur membuat kejuatan dengan menyabet medali perak dan perunggu.
Partai pemungkas final cabor dayung TBR Mix 200 meter berlangsung di venue dayung Teluk Youtefa, Holtekamp, Kota Jayapura, Rabu (13/10). Tim dayung Kalteng menyabet medali emas pada nomor TBR Mix 200 meter setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 00:43.993. Disusul Jawa Barat dengan torehan waktu 00:44.226. Urutan ketiga ditempati Kalimantan Selatan dengan catatan waktu 00:44.226.
Raihan itu kian memperpanjang rekor tak terkalahkan pada partai pamungkas PON untuk cabang olahraga dayung khususnya nomor TBR Mix 200 meter. Pasalnya pada PON Riau dan PON Jawa Barat, medali emas nomor ini masih digengam pedayung Kalteng. Pada PON Papua ini, dayung Kalteng membuat hattrick di cabor dayung nomor TBR Mix 200 meter.
“Kami gagal meraih medali pada nomor TBR Mix 500 meter, karena berada pada lintasan yang airnya dangkal, sehingga kesulitan untuk mengayuh perahu,” kata salah satu atlet dayung Kalteng, Poliansyah, kepada media di Teluk Youtefa, Jayapura, Rabu (13/10).
Menurut pria yang juga anggota Polda Kalteng, ia bersama rekan-rekannya bangkit kembali setelah menempati urutan pertama babak penyisihan nomor TBR Mix 200 meter dengan cacatan waktu lebih cepat dari Jawa barat. Pada babak itu, Kalteng sukses meraih catatan waktu 00:44.365. Sementara Jawa Barat menyusul dengan waktu 00:44.420.
“Itulah yang membuat kami semangat dan ingin menyudahi laga dengan catatan manis. Apalagi kami dapat di lintasan yang airnya dalam (lintasan 3), sehingga semangat kami terpacu,” tambah Poli.
Mewakili rekan atlet, Poli mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat Kalteng, sehingga cabor dayung sukses menyabet 2 medali emas. Total medali yang disabet cabor dayung adalah 2 medali emas (TBR mix 1000 meter dan 200 meter) dan 4 perak (Kayak 2, TBR 1000 meter putra, TBR 500 meter putra, dan TBR 200 meter putra).
Terpisah, pelatih cabor dayung Kalteng, Silo dan Gandie mengatakan, pihaknya sangat bangga atas prestasi para atlet dayung. Dari 18 nomor lomba yang diikuti, sukses meraih 2 medali emas dan 4 medali perak.
“Hasil ini sesuai dengan target, terutama nomor mix team yang diharapkan dapat mendulang medali emas. Apalagi bisa mengalahkan Jawa Barat yang mendominasi medali sejak awal,” terang Silo.
Pihaknya berharap bahwa usai pelaksanaan PON ini, program latihan jangka panjang tetap dilaksanakan, sekaligus persiapan menatap PON berikutnya.
“Kami berharap suara kami di lapangan bisa didengar oleh pemerintah daerah, karena jika pembinaan dilakukan sejak dini, maka peluang dapat medali emas akan lebih besar di PON berikutnya,” tambah Gandie.
Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di venue dayung, pedayung-pedayung Kalteng mendapat dukungan dari tuan rumah yang terus meneriakkan yel-yel untuk tim Kalteng. Sebab, hanya Kalteng yang bisa mengguling dominasi Jawa Barat sejak dimulainya perlombaan dayung.
Ketika papan skor memperlihatkan nama Kalteng di urutan teratas, sorakan pun pecah di Teluk Youtefa saat itu. Para atlet Kalteng yang baru saja turun dari perahu disambut ucapan selamat. Tuan rumah bangga atas perjuangan Kalteng yang terus memberikan persaingan kepada Jawa Barat di PON kali ini, khususnya di cabor dayung.
Salah seorang mantan atlet Papua, Baci Basembra bahkan berani sesumbar. Dengan melewati tepi Danau Youtefa, ia berteriak bahwa Kalteng yang akan berada di urutan pertama dan mengungguli Jawa Barat.
Menurut atlet yang pernah berjaya sekitar 1987-an tersebut, ia sudah memprediksi bahwa Kalteng akan menempati posisi pertama, karena hanya Kalteng yang bisa memberikan persaingan kepada pedayung Jawa Barat.
“Saya sangat bangga dan puji Tuhan mereka bisa meraih kemenangan. Apalagi mereka merupakan rekan-rekan saya yang sudah saling kenal. Semoga dayung Kalteng makin berprestasi dan harus dilanjutkan degan pembinaan jangka panjang menuju PON Aceh 2024 mendatang,” harapnya.
Peraih 7 medali emas untuk Indonesia dari cabor dayung di semua ajang tersebut, juga meminta agar pembinaan atlet dayung dilakukan berkelanjutan. Karena ia menilai bahwa Kalteng persiapan dayung Kalteng masih kurang matang menghadapi PON kali ini.
Sementara itu, cabor catur juga menyudahi pertandingan dengan catatan manis. Setelah bertanding sebanyak sembilan babak, tim catur Kalteng kategori catur standar berhasil mempersembahkan medali perak untuk kategori beregu putra dan medali perunggu untuk kategori perorangan putri.
“Jadi total medali yang bisa dipersembahkan oleh tim catur Kalteng berjumlah 3 medali, yakni 1 perak dan 2 perunggu. Pemain beregu putra yaitu IM. Ivan Seturu, MN. Imat Suhermat, MN. Gelar Segara, dan MN. Surya Wahyudi. Sedangkan perorangan putri diikuti oleh WFM. Regita Desyari Putri,” beber Sekretaris Pengprov Percasi Kalteng Ilham Busra.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur H Sugianto Sabran dan Ketua Umum DAD Kalteng H Agustiar Sabran selaku pembina catur, KONI Provinsi Kalteng, Marcos Tuwan selaku ketua klaster Merauke, tim pengawalan kontingen klaster Merauke dari Brimob Polda Kalteng, serta masyarakat Kalteng.
“Terima kasih atas dukungan dan doa sehingga pada PON XX Papua yang merupakan PON perdana cabor catur, Percasi Kalteng bisa mempersembahkan tiga medali untuk Kalteng,” tuturnya. (nue/ce/ala)