PALANGKA RAYA – LPTK Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI). Kegiatan ini diikuti oleh 235 guru PAI dari Kalteng dan Kalsel. Gelombang pertama, PPG dimulai 7 Juni sampai dengan 17 September 2021 secara daring.
Mengawali PPG ini, dilaksanakan penandatangan kerjasama antara Dekan FTIK IAIN Palangka Raya Dr Hj Rodhatul Jennah MPd dengan para kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota yang mengirimkan gurunya ikut kegiatan PPG, Senin (14/6/2021)
Penandatangan kerjasama bertempat di Aula Rektorat IAIN Palangka Raya. Disaksikan Rektor IAIN Palangka Raya Dr H Khairil Anwar, dan para wakil rektor, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalteng H Abdul Rasyid, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalteng, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel.
Dinas pendidikan di Kalteng yang menjalin kerjasama ini meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Lamandau, Sukamara, Murung Raya, Kapuas dan Barito Utara. Sedangkan dari Kalsel berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Barito Kuala.
Rektor IAIN Palangka Raya Dr H Khairil Anwar menyampaikan saat ini IAIN Palangka Raya telah memperoleh akreditasi untuk menyelenggarakan PPG bagi guru PAI. Sementara itu UIN Antasari masih belum. Karena itu para guru PAI dari Kalsel ikut PPG di LPTK FTIK IAIN Palangka Raya.
“Dulu namanya akta IV. Sekarang namanya Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ini merupakan syarat untuk bisa mengikuti program sertifikasi guru,” ujar Khairil Anwar ditemui di ruang kerjanya.
Menurut Khairil PPG ini penting bagi guru PAI. Mereka akan mendapatkan metodologi pengajaran agar kompetensi guru meningkat. Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan kualitas guru pun meningkat.
Sementara itu Dekan FTIK IAIN Palangka Raya Dr Radhatul Jennah MPd menyampaikan rencananya tahun ini ada dua kali kegiatan PPG. Gelombang pertama yang sedangkan berlangsung. Gelombang kedua jadwalkan tanggal 6 September sampai 12 Desember 2021 menunggu informasi dari Panitia Nasional.
“Guru yang mengikuti kegiatan ini dibiaya oleh APBN dan APBD dari kabupaten masing-masing. Gelombang kedua sudah ada sekitar 100 peserta yang tedaftar,” ujar Radhatul Jennah. (sma/b5)