PALANGKA RAYA- 52.520 bibit tanaman lokal akan ditanam untuk memulihkan ekosistem Taman Nasional Sebangau (TNS). Khususnya, areal hutan yang rusak karena kebakaran pada tahun 2015 lalu.
Puluhan ribu bibit itu bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Kahayan. Bibit-bibit tanaman itu nanti dibagi untuk dua kelompok, yaitu Community Nursery (CN) Habaring Hurung, Kota Palangka Raya, dan untuk CN di Daops 1 Kasongan, Kabupaten Katingan. Dua komunitas pembibitan tersebut merupakan binaan dengan Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) dan Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia.
“Bibit yang akan ditanam ini merupakan tanaman lokal. Hal ini agar di area tanam kembali nantinya tumbuh tanaman-tanaman lokal, seperti pulai, belangeran, dan jelutung yang hilang karena terbakar,” ujar Habitat Restoration Officer BNF Indonesia, Daniel Katopo.
Sementara itu, Kepala SPTN 1 TNS, Lisna Yulianty mengungkapkan pihaknya menggandeng CN untuk mempercepat target pemulihan ekosistem yang berada di TNS.
“Konservasi taman nasional memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat sekitar. Pembentukan kelompok persemaian ini tujuan utamanya adalah pelibatan masyarakat tersebut. Selain itu, masyarakat juga akan mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan ini,” kata Lisna. Dia menambahkan, penanaman di zona rehabilitasi TNS merupakan salah satu program utama. Kegiatan tersebut akan didahului dengan survei agar menemukan zona penanaman yang tepat. “Maksudnya, lahan harus clean and clear sehingga bebas dari konflik-konflik kepemilikan lahan,” sambungnya.(hms/ram)