PANGKALAN BUN-Diduga mengalami kelainan seksual, seorang warga Satria (28) harus merasakan jeruji tahanan Polsek Arut Selatan. Warga Jalan Pasir Panjang Kumpai Batu Atas ini nekat melakukan pencurian telepon genggam milik warga. Alhasil korban melaporkan kejadian tersebut ke polsek. Ternyata bukan hanya hp saja yang dicuri oleh pelaku, tetapi lima celana dalam milik korban ikut digondol. Kejadian ini sendiri terjadi di Perum BTN Graha Hastina Jalan Pasir Panjang Batu Kumpai Atas, belum lama ini.
Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah melalui Kapolsek Arsel Kompol Saiful Anwar menjelaskan, pelaku saat ini sudah ditahan dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kejadian ini sendiri bermula ketika salah seorang warga melaporkan kejadian aksi pencurian di rumahnya.
Pasalnya korban meninggalkan rumahnya pada malam hari sekitar pukul 00.00 WIB dalam keadaan kosong. Selang beberapa jam sesampainya di rumah mendapati, korban kondisi jendela belakang terbuka. Merasa curiga, dia melakukan pengecekan di bagian kamar. Ternyata satu telepon genggam miliknya raib. Awalnya masih belum merasa curiga sempat mengira mungkin tertinggal di suatu tempat.
“Begitu masuk dalam kamar semakin panik, karena kondisi lemari pakaian sudah acak-acakan. Korban merasa panik dan melihat beberapa barang berharga masih utuh hanya hp saja yang hilang,” katanya.
Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Arut Selatan untuk dilakukan tindakan. Pada saat melakukan penyelidikan di rumah korban, rupanya bukan telepon genggam saja yang hilang. Lima celana dalam milik korban juga tidak berada di tempatnya. Polisi langsung menurunkan tim melakukan penyelidikan secara mendalam memburu pelakunya. Ternyata aksi pencurian celana dalam ini memang sudah dikenal oleh warga sekitar dan diketahui pelaku bernama Satria.
“Kami langsung menjemput pelaku di rumahnya dan pada saat diinterogasi ditemukan telepon dan lima celana dalam milik korban. Pelaku langsung digelandang ke mapolsek untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,”ujarnya. Untuk aksi pencurian celana dalam milik kaum perempuan bukan terjadi kali ini saja. Namun selama ini masyarakat sudah mengetahui dan resah. Hanya saja karena warga merasa kasihan sehingga pada saat kedapatan mencuri selalu dimaafkan dan tidak dilaporkan.”Satria sudah 10 kali melakukan aksinya dan merasa puas usai mendapatkan celana dalam tersebut,” jelasnya. (son/uni)