Site icon KaltengPos

Ricky Menyalip Torehan Gol Boaz di PON

JAYAPURA – Papua kembali melahirkan bintang lapangan hijau. Dia adalah Ricky Ricardo Cawor. Kapten tim Papua itu benar-benar tampil fenomenal. Dalam tujuh laga PON, Ricky mampu mencetak 11 gol.

Torehan tersebut bahkan jadi sejarah baru. Ricky pun kini tercatat sebagai top skor sepanjang masa PON cabor sepak bola. Nah, torehan 11 golnya itu melewati dua seniornya. Pertama, David Saidui. David mencetak sembilan gol di PON XII/1993 Jakarta.

Kedua, Ricky menyalip torehan Boaz Solossa yang mencetak 10 gol di PON XVI/2004. Ricky luar biasa bahagia bisa melewati catatan para legenda Papua tersebut.

’’Saya tidak ingin cepat puas dengan predikat top skor. Saya selalu berusaha untuk jadi yang terbaik demi sepak bola Papua,’’ kata pemain Persemi Mimika tersebut.

Performa apik itu membuat Ricky banjir tawaran. Beberapa klub Liga 1 sudah menginginkan jasanya. Di antaranya, Persipura Jayapura dan Bhayangkara FC.

Namun, pemain kelahiran 26 Januari 1998 itu belum mau berkomentar. Untuk sementara dia masih ingin menikmati momen juara bersama tim Papua di Bumi Cenderawasih.

Sementara itu, semangat Persipura Jayapura sedang berkobar jelang pertandingan melawan Persebaya Surabaya. Selain tidak ingin mengulang hasil buruk seperti seri pertama lalu, Mutiara Hitam mendapat motivasi tambahan dari raihan medali emas tim sepak bola PON Papua. Seperti diketahui, Papua memborong medali emas PON sepak bola putra, sepak bola putri, dan futsal.

Pelatih Persipura Jacksen F Tiago mengatakan, raihan medali emas itu membuat anak asuhnya sangat bersemangat. Ingin segera bertanding melawan Persebaya dan memenangi laga. ”Karena anak-anak ini selalu menonton pertandingan tim sepak bola PON Papua. Bahkan, aktivitas kami sempat berhenti karena hal itu,” katanya lantas tersenyum.

Jacksen bercerita, pernah di suatu hari Persipura sudah punya jadwal latihan sore. Tapi, mendadak para pemain dengan kompak meminta jadwal latihan tersebut diganti pagi hari. Alasannya, tim sepak bola PON Papua akan bertanding sore hari itu. ”Jadi terpaksa saya geser jadwal latihan ke pagi hari,” bebernya.

PON XX, terang Jacksen, juga jadi ajang pencarian talenta muda bagi Persipura. Dia dan manajemen bahkan secara khusus membentuk technical study group (TSG) untuk memantau dan menganalisis pemain di tim sepak bola PON Papua yang layak masuk ke Persipura. ”Tim TSG ini datang langsung di stadion menonton pertandingan sejak awal sampai akhir,” ungkapnya.

Saat ini sudah ada lima nama yang masuk radar Persipura. Sudah dalam tahap penjajakan dan segera dilakukan negosiasi. ”Kami juga sengaja mengosongi slot lima pemain dalam tim. Yang nantinya akan diisi oleh pemain hasil pantauan dari tim TSG ini,” jelasnya.

Jacksen berharap lima pemain itu bisa bergabung. Sebab, lima pemain tersebut dinilai punya kemampuan yang luar biasa untuk berseragam merah hitam. ”Semoga tidak ada kendala dan mereka bisa jadi bagian dari Persipura,” harapnya. (jpc)

Exit mobile version