Site icon KaltengPos

UPR Targetkan Akreditasi Internasional

FOTO ISMAIL/KALTENG POSDIES NATALIS: Rektor UPR Dr Andrie Elia menyampaikan sambutan dalam Rapat Terbuka Senat yang merupakan acara puncak Dies Natalis ke-58 UPR, Rabu (17/11).

PALANGKA RAYA-Memasuki usia ke-58 tahun, Universitas Palangka Raya (UPR) telah mengalami banyak kemajuan. Dalam tiga tahun terakhir, perguruan tinggi negeri terbesar di Kalteng ini berlari mengukir prestasi. Kini UPR menargetkan untuk meraih akreditasi internasional. “Target kami adalah mampu meraih akreditasi internasional dengan sertifikasi ISO 9001,” ujar Rektor UPR Dr Andrie Elia dalam sambutannya pada acara puncak Dies Natalis ke-58, dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Palangka Raya, Rabu (17/11).

Rapat terbuka senat kali ini dilaksanakan secara luring dan daring. Peserta luring dihadiri oleh para anggota senat dan perwakilan organisasi kemahasiswaan. Acara ini menjadi lebih istimewa karena dilaksanakan di Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut (PPIIG) UPR.

Acara ini juga menandai diresmikannya gedung PPIIG UPR. Gedung berlantai tujuh ini akan mulai difungsikan Desember 2021.Sebelum September 2018, di UPR belum ada program studi yang memperoleh akreditasi A. Sekarang sudah ada 2 program studi berakreditasi A.

Kemudian untuk akreditasi B, dari sebelumnya berjumlah 25 prodi, kini bertambah jadi 38 prodi. Baik sekali ada 3 prodi, baik ada 3 prodi, sedangkan akreditasi C hanya tersisa 7 prodi. Sementara itu, akreditasi C bawaan ada 7 prodi, kedaluwarsa sempat ada 5 prodi, dan tidak terakreditasi ada 1 prodi. Sekarang semuanya sudah tidak ada lagi. “Ke depan UPR menargetkan mendapat akreditasi internasional 2 prodi bersertifikat internasional ISO 9001, 5 prodi terakreditasi unggul, dan sisanya minimal meraih akreditasi baik sekali,” ujar Andrie.Saat ini UPR telah memiliki 8 fakultas dengan 54 program studi.

Kemudian ada pula program pascasarjana dengan jumlah prodi S-2 sebanyak 11 dan prodi S-3 ada 1. Ada dua prodi S-3 yang akan dibuka, yakni manajemen dan ilmu hukum. Sejauh ini masih dalam proses. Puncak Dies Natalis ke-58 ini juga dihadiri sejumlah undangan secara daring. Ada Direktur Sumber Daya Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Dr. Mohammad Sofwan Effendi Med, sejumlah pejabat, para rektor dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum Rektor, serta para alumni UPR. Tema perayaan Dies Natalis kali ini yakni “Merajut Kebangsaan dalam Kebhinekaan dengan semangat Huma Betang UPR Berkarya untuk Indonesia”. Tema ini, kata Andrie, mengandung makna yang mendalam bagi seluruh civitas akademika UPR.“Tema ini diangkat untuk mewujudkan visi Universitas Palangka Raya yaitu menjadi perguruan tinggi terbaik dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, bermoral Pancasila, dan berdaya saing tinggi. UPR harus mampu bersatu dalam keberagaman, karena dengan bersatu UPR dapat mewujudkan karya-karyanya bagi anak bangsa,” ujar Andrie.

Pada kesempatan itu, Andrie juga menyampaikan sejumlah kemajuan dan capaian UPR, seperti di bidang publikasi, citasi, dan kekayaan intelektual. Jumlah citasi karya ilmiah dosen UPR mengalami peningkatan dari 2.981 pada 2020 menjadi 3.513 pada 2021. Dosen UPR juga aktif melakukan publikasi pada jurnal bereputasi scopus. Dari jumlah 311 dokumen, dikutip sebanyak 4.841.Sedangkan terkait akreditasi jurnal, menurut Andrie, sebelum 2018 UPR belum punya jurnal yang terakreditasi. Pada 2021 ini, ada 5 jurnal UPR yang terindeks sinta, yaitu 2 jurnal terakreditasi sinta 4, 2 jurnal terakreditasi sinta 5, dan 1 jurnal terakreditasi sinta 5.“Target kami tahun depan, semua jurnal UPR yang berjumlah 35 itu terindeks sinta,” tegas Andrie.

Ada banyak capaian lain yang diraih UPR. Salah satunya di bidang sarana dan prasarana, berupa pembangunan dua gedung perkuliahan lantai 6 yang ditargetkan selesai tahun ini. Menurut Andrie, semua capaian itu merupakan hasil kerja bersama seluruh civitas akademika serta adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat Kalteng. (sma/ce/ala)

Exit mobile version