Site icon KaltengPos

Dua ABK Tenggelam Belum Ditemukan

PENYISIRAN: Tim gabungan melakukan pencarian terhadap ABK yang tenggelam di Sungai Kahayan, Minggu (19/12). FOTO: DENAR/KALTENG POS

PALANGKA RAYA-Pencarian terhadap dua anak buah kapal (ABK) yang tenggelam setelah kecelakaan sungai telah memasuki hari ketiga. Sepanjang hari kemarin (19/12), puluhan armada pencarian dari tim gabungan terus menyisir lokasi sekitar tenggelamnya kelotok hingga radius dua mil lebih. Namun hingga petang hari, pencarian tidak membuahkan hasil.

Tim gabungan dari KOSP, Basarnas Kota Palangka Raya, kepolisian, BPBD, hingga relawan masih berjibaku mencari keberadaan korban tenggelam. Kondisi Sungai Kahayan yang luas serta arus air yang deras cukup menyulitkan bagi tim gabungan dalam melakukan penyisiran.

Kasubsi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Palangka Raya Sarjito yang memimpin langsung tim pencarian mengatakan, sejauh ini hasil pencarian masih nihil. Bahkan belum ada tanda-tanda kemunculan korban, meski area pencarian kemarin sudah diperluas.

“Hingga saat ini (kemarin sore) belum ada hasil, dan area pencarian kami perluas lagi lebih dari dua mil dari titik lokasi kejadian, selain itu yang menjadi kendala adalah luasnya sungai ini dan arus air yang tidak menentu setiap waktu, hari ini armada bertambah jadi 13 armada untuk melakukan penyisiran, baik menggunakan perahu karet maupun speed boat,” beber Sarjito.

Dalam upaya pencarian ini, Basarnas membagi tiga regu dengan area keseluruhan per jarak pos hingga 10 kilometer lebih. Basarnas menargetkan pencarian selama tujuh hari. Apabila masih tidak ditemukan, maka pencarian akan dihentikan. Meski demikian, pengawasan oleh tim gabungan tetap dilakukan.

“Kami lakukan pencarian selama tujuh hari, sekarang menyisakan empat hari lagi, mudah-mudahan bisa membuahkan hasil dan dua korban bisa ditemukan, apabila sampai tujuh hari tidak ditemukan, akan kami hentikan, tapi tetap lakukan pengawasan setiap hari. Apabila ada tanda-tanda kemunculan, sewaktu-waktu pencarian akan kami buka kembali,” tutupnya.

Selain melakukan pencarian dengan sistem penyisiran, paranormal pun turut membantu pencarian keberadaan korban dengan melakukan ritual bakar dupa dan menabur beras ke sungai. Sekitar 3 kali paranormal menyuruh anggota mencium aroma air dari tanganya. Pertama tercium aroma wangi dan kemudian berubah seperti amis. Paranormal menyarankan pencarian di sekitar lokasi yang ditunjuknya.

“Coba sisir di daerah pohon besar di seberang kita di belakang tongkang, sama di lokasi kita sekarang pencarian coba sekitar jam delapan malam, ini menurut apa yang saya lihat, andaikan pas hari pertama saya ke sini, saya bisa meyakinkan di mana keberadan mereka (korban, red), tapi saya ke sini sudah pada hari ketiga, jadi saya tidak bisa meyakinkan di mana posisinya, tapi saya sarankan pencarian dilakukan dari jam 5 sore hingga jam 8 malam. Andaikan sesuai jam yang saya tentukan itu, dalam tiga hari belum ditemukan, nanti kita lakukan ritual lagi,” katanya. (ena/ce/ala)

Exit mobile version