Menghadapi kondisi yang tidak baik-baik saja ini, dukungan dan saling menguatkan menjadi salah satu penyemangat bagi mereka yang sedang berjuang untuk sembuh dari Covid-19. Para pejuang isolasi mandiri (isoman) contohnya. Aktivitas mereka hanya bisa dilakukan di dalam rumah. Tanpa ada interaksi sosial. Posko solidaritas hadir mengulurkan tangan untuk mereka.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
SATU setengah tahun bangsa ini berjuang melawan pandemi Covid-19. Pada awal-awal terjadinya pandemi 2020 lalu, semua pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus dirawat di fasilitas kesehatan (faskes).
Namun saat ini tidak semua pasien Covid-19 harus dirawat di faskes. Para pasien bergejala ringan dibolehkan menjalani perawatan sendiri dengan menjalani isolasi mandiri. Kehadiran Posko Solidaritas Covid-19 yang beranggotakan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), dan individu yang punya kepedulian diharapkan dapat membantu para isoman yang memerlukan uluran tangan dan bantuan sesama.
Koordinator Posko Solidaritas Covid-19 Arie Rompas mengatakan, awal mula terbentuknya Posko Solidaritas Covid-19 ini karena adanya keinginan membantu teman-temannya yang terpapar Covid-19 dan harus menjalani isoman. Akhirnya muncul ide mendirikan posko untuk membantu masyarakat, khususnya yang sedang menjalani isoman.
”Posko ini didirikan secara resmi bulan lalu, karena kami melihat banyak orang yang saat ini menjalani isoman,” katanya saat diwawancarai, belum lama ini.
Diungkapkannya, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan warga yang menjalani isoman. Berdasarkan pengalaman, rata-rata ditemukan dalam satu rumah semua anggota keluarga menjalani isoman. Hal itu sangat menyulitkan mereka yang menjalani isoman, karena kebutuhan hidup harian tak mudah dipenuhi. Misalnya ada pasien isoman yang memerlukan bantuan untuk periksa kesehatan ke fasilitas kesehatan. Ada juga yang memiliki anak yang masih aktif atau memerlukan banyak pengawasan.
“Iya, jadi relawan di posko ini akan memberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka, ada yang mengantar periksa ke RS, ada yang menyediakan makanan, bahkan ada juga yang membantu mengasuh anak dari pasien isoman,” ungkapnya.
Dijelaskan Arie, posko ini juga memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya adalah UMKM yang menjual produk ramuan jahe. Pihaknya menilai bahwa pandemi ini membuat peluang bagi para pelaku UMKM untuk menjalankan usaha terbatas.
“Jadi kami membeli produk ramuan jahe dari pelaku UMKM dan kami bagikan kepada masyarakat yang isoman,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana akan menghubungkan posko ini dengan masyarakat adat yang kemungkinan memiliki produk-produk yang bisa juga dibagikan kepada para pasien isoman. Mereka diharapankan bisa men-support posko ini dalam membantu masyarakat.
“Tak hanya itu, kami juga akan meningkatkan kerja sama dengan pihak lain untuk menyiapkan apa yang jadi kebutuhan, seperti bekerja sama dengan para penjual makanan,” ujarnya.
Posko ini akan membeli makanan dari beberapa warung kecil secara merata, dan selanjutnya makanan tersebut diberikan kepada para pasien isoman yang membutuhkan.
“Bantuan lain yang kami berikan di posko ini yakni advokasi kepada masyarakat, karena di dalam posko ini juga bergabung LBH, jadi aduan-aduan terkait Covid-19 bisa diakomodasi, seperti aduan soal vaksin atau penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah,” ucap dia.
Ia menyebut, dana yang digunakan untuk menjalankan posko ini bersumber dari penggalangan dana yang dilakukan secara terbuka. Siapa saja bisa memberi sumbangan, seperti materi, makanan, dana, ataupun bantuan lain yang bermanfaat bagi para pasien isoman.
“Kami membuka penggalangan dana secara terbuka, kami tidak membatasi, sumbangan apapun kami terima, sejau ini ada yang menyumbang dana, mobil, dan tenaga, semua itu kami terima,” sebut dia.
Ditambahkannya, dalam sehari posko ini membantu para warga isoman di tujuh hingga sepuluh lokasi. Untuk menyisir para isoman, pihaknya mengandalkan informasi dari para isoman, data itu ditampung sehingga kemudian bisa diberikan bantuan. (abw/ce/ala)