PURUK CAHU-Dinilai sukses dalam melaksanakan program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tahun 2020 di Kabupaten Murung Raya (Mura), Bupati Drs Perdie M Yoseph, MA mendapat penghargaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Berkat keberhasilan tersebut pun bupati dua periode ini menerima bantuan sepeda motor perpustakaan keliling, pojok baca digital dilengkapi dengan komputer dan telivisi, rak dan buku, serta buku perpustakaan desa.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mura Yulianus mengatakan, penghargaan yang diberikan itu merupakan bentuk apresiasi dari Perpusnas atas keberhasilan bupati melaksanakan program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tahun 2020 lalu.
“Hal ini guna memaksimalkan program Murung Raya Membaca melalui perpustakaan, agar masyarakat Murung Raya cerdas, sesuai dengan program Murung Raya Cerdas menuju Murung Raya Emas 2030,” ucap Yulianus, Selasa (22/6).
Menurutnya, penghargaan ini didapatkan berkat kegigihan dan keseriusan bupati dalam mencerdaskan masyarakat melalui program Perpustakaan Berbasis Inklusi. “Implementasinya, perpustakaan ini terus berkembang ke desa-desa, sehingga dengan akses yang dimudahkan membuat masyarakat rajin membaca karena ada sarana yang tersedia di desa,” bebernya.
Ditambahkan Yulianus, keberadaan perpustakaan keliling sangat membantu masyarakat yang jauh dari fasilitas perpustakaan, sehingga dimudahkan untuk mencari buku bacaan yang diinginkan.
Perpusnas RI menyerahkan hibah satu unit sepeda motor perpustakaan keliling kepada Bupati Mura Perdie M Yoseph. Penyerahan penghargaan juga dilakukan Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando kepada Bupati Sumba Barat Yohanis Dade.
Kepala Perpusnas mengapresiasi kunjungan Bupati Perdie ke Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas. Kunjungan ini dinilai sebagai kehormatan, karena tidak banyak bupati yang berkunjung ke Perpusnas.
“Kami berterima kasih karena bapak telah membentuk kelembagaan perpustakaan dan kearsipan sehingga saluran koordinasi teknis bisa berjalan dengan baik,” terangnya di Ruang Rapat Pimpinan Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Dia menegaskan, perpustakaan harus mengubah paradigma menjadi ruang belajar bersama bagi seluruh lapisan masyarakat. Perpusnas mengusung program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang menjadikan perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan untuk pemberdayaan masyarakat. Perpustakaan yang dibina dalam program ini adalah perpustakaan kabupaten/kota dan perpustakaan desa. Perpustakaan bertransformasi inklusi sosial untuk melakukan transfer knowledge melalui buku-buku ilmu terapan yang menjadi koleksi.
“Kalau tidak buku ilmu terapan bagi mereka, mereka akan tertinggal terus. Saya akan memberikan buku-buku, di mana orang-orang yang adalah pengemis, pengangguran, sekarang sudah punya usaha. Setelah kami mengajari selama setahun, mereka membuat usaha yang diinginkan,” urainya.
Bupati Perdie menyatakan akan terus mendorong minat baca masyarakat, khususnya dengan digitalisasi, memang dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan negara. Menurutnya, salah satu faktor penyebab ketertinggalan bangsa karena tidak menguasai literasi. Bupati mengapresiasi Perpusnas atas bantuan yang diberikan untuk Kabupaten Murung Raya. Bantuan ini berkontribusi dalam mendorong percepatan peningkatan kecerdasan atau ilmu pengetahuan dan teknologi melalui digitalisasi dan bantuan program pendidikan lainnya yang berkenaan dengan literasi atau perpustakaan.
“Tentunya harapan kami agar kerja sama ini bisa tetap dilaksanakan ke depannya, sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama yakni mencerdaskan masyarakat Kabupaten Murung Raya, khususnya dunia pendidikan dan kaum milenial bisa tercapai. Bagaimana kita sosialisasikan dan mengedukasikan minat baca, gemar membaca, supaya mereka tidak gagap teknologi dan tertinggal terhadap update informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa mereka akses melalui literasi yang ada,” pungkasnya. (dad/ce/ala)