Site icon KaltengPos

Lima Orang Selamat, Tiga Meninggal, Lima Belum Ditemukan

PENYISIRAN: Tim gabungan melakukan pencarian korban kapal tenggelam di kawasan perairan Kumai, Kamis (19/8). FOTO: BPDB KOBAR UNTUK KALTENG POS

Pencarian terhadap KM Putri Ayu III yang tenggelam di perairan Kumai membuahkan hasil. Memasuki hari ketujuh pencarian, bangkai kapal nelayan yang bertolak dari Muara Baru, Jakarta bisa ditemukan. Namun, dari tujuh korban yang dinyatakan hilang, lima di antaranya belum ditemukan.    

DENAR-SONY, Pangkalan Bun

TIM gabungan TNI-Polri, Basarnas, dan BPBD terus melakukan pencarian terhadap para korban tenggelamnya kapal pencari ikan KM Putri Ayu III. Kapal dinyatakan tenggelam pada Senin (16/8) di sekitar perairan Kumai. Kapal itu mengangkut 13 nelayan. Pada hari ketujuh proses pencarian, bangkai kapal terlihat muncul di permukaan laut. Namun kondisi cuaca yang buruk dan ketinggian ombak mencapai dua meter menyulitkan tim mendekati bangkai kapal.

Tim gabungan berhasil menemukan bangkai KM Putri Ayu III. Bangkai kapal tersebut dalam kondisi terbalik. Tim menemukan bangkai kapal di posisi koordinat 3⁰55′ 500″ S – 111⁰ 47′ 800 E dari arah Tanjung Puting 21 NM arah Heading 180⁰.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya Muhammad Hariyadi mengatakan bahwa sudah ditemuka diduga KM Putri Ayu III pada pukul 10.00 WIB, dengan posisi kapal terbalik dan jangkar masih terikat dengan jangkar.

“Tim gabungan mendapati objek tersebut kurang lebih 2 mil dari Tanjung Puting, kapalnya berwarna merah, dan diyakini itu adalah kapal yang dicari karena tenggelam di laut,” ucap Muhammad Hariyadi.

Kondisi cuaca yang cukup buruk serta ombak yang mencapai 2 meter sangat menyulitkan tim gabungan mendekati objek, karena selalu bergerak dihantam ombak. Yang bisa terlihat hanyalah bagian depan kapal.

“Dengan kondisi cuaca yang cukup buruk, kami tidak bisa mendekat lagi ke objek tersebut, tidak stabil karena ada tali jangkar di badan kapal yang putus, diduga disapu ombak, sewaktu-waktu bisa putus, kapal bisa tenggelam kalau tali tambat jangkarnya putus,” katanya.

Sangat tidak memungkinkan untuk melakukan upaya penyelaman saat itu. “Kami lebih pentingkan keselamatan para penyelam, karena bisa berakibat fatal kalau kami lakukan penyelaman dengan kondisi cuaca yang buruk,” lanjutnya.

Dengan ditemukanya bodi kapal diduga KM Putri Ayu 3, selanjutnya Basarnas akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan kapal dan keluarga korban terkait kesepakatan batas waktu pencarian.

“Terkait temuan ini akan kami laporkan, sekaligus kami informasikan soal batas waktu pencarian, karena hari ini (kemarin, red) sudah hari ketujuh pencarian oleh tim gabungan, dari total 13 orang korban, yang selamat 5 orang, 3 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 5 orang belum ditemukan,” tutupnya.  

Sebelum bangkai kapal ditemukan mengambang, dua dari tujuh korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan pada Sabtu (21/8). Keduanya diketahui bernama Ikhwanum Mukminin dan Rahmat Hidayat. Dua korban ini ditemukan oleh nelayan sekitar yang sedang melaut. Keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jenazah langsung dibawa melalui jalur laut menuju pelabuhan perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru, Jakarta. Sementara kelima korban yang masih belum ditemukan yakni Tomy Bagus Putra, M. Fery Irawan Mustafa, Sarul Gunawan, Mamuri, dan Nashekin. (ena/son/ce/ala)

Exit mobile version