PALANGKA RAYA-Berdasarkan instruksi mendagri (Imendagri) beberapa waktu lalu, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperketat di Kalteng yakni di Kota Palangka Raya, Kabupaten Lamandau dan Sukamara diperpanjang hingga hari ini, Minggu (25/7). Namun, melihat kondisi saat ini, Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng menyebut bahwa perpanjangan PPKM diperketat ini masih diperlukan.
Ketua PAEI Kalteng Rini Fortina mengatakan, pada dasarnya masalah perpanjangan PPKM itu menjadi kewenangan pimpinan dalam hal ini kepala daerah. Tentu dengan melihat perkembangan kasus Covid-1 di Kalteng dan mempertimbangkan ketahanan perekonomian masyarakat.
“Tetapi secara akademisi dalam hal ini epidemiologi perlu dilakukan perpanjangan PPKM diperketat itu,” katanya saat diwawancarai, Sabtu (24/7).
Pihaknya menyebut demikian apabila memang dilihat dari satu sisi saja yakni sisi penularan yang dilakukan perhitungan oleh PAEI. Lantaran, semakin cepat menekan penularan maka akan semakin cepat pula masa sengsara masyarakat oleh PPKM diperketat ini.
“Itu berdasarkan satu sisi dari epidemilogi saja, tetapi tentu berbeda dengan kebijakan pemerintah yang banyak perimbangannya seperti perekonomian dan lainnya, tetapi kita tetap mendukung seperti apa kebijakan pemerintah nantinya,” ucapnya saat dikonformasi melalui sambungan telepon.
Dijelaskannya, memang selama dua pekan terakhir ini kasus di Kalteng masih tinggi. Ada dua hari lagi (kemarin dan hari ini,red) untuk melihat apakah pekan ini ada penurunan dari minggu sebelumnya atau tidak.
Sampai Jumat malam kasus di Kalteng masih berada di angka 1.400 an, pekan lalu dalam satu minggu berada di angka 1.800 an, kita lihat selama dua hari ini (Sabtu dan Minggu,red) apakah angkanya berada di 1.800 atau di bawahnya atau bahkan di atasnya.
Kalteng sendiri pada Sabtu (24/7) ada 339 kasus baru. Sembuh 354 orang, dan meninggal ada 19 orang. Untuk pasien yang dirawat berjumlah 3.255 orang.
Namun, untuk angka estimasi risiko jika dilihat dari PPKM terlihat ada penurunan walaupun hanya sedikit. “Harapannya, minggu ini lebih menurun lagi dan jumlah kasus serta kematian juga demikian, dapat menurun minggu ini,” pungkasnya.
(abw/ram)