Setelah sempat vakum, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalteng mulai bergeliat lagi menjalankan sejumlah program. Kali ini menggelar focus group discussion (FGD) bersama organisasi serupa di provinsi tetangga, Kalimantan Selatan (Kalsel).
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
FORUM diskusi yang digagas oleh FKUB Kalteng dan Kalsel bersama Kanwil Kemenang Kalteng ini dilaksanakan di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (25/10). FGD kali ini bertajuk Moderasi dan Keberagaman Beragama di Kalteng, dan mengusung tema Tingkatkan Potensi Kelembagaan dan Kerukunan Umat Beragama di Era Literasi Digital Melalui Filosofi Huma Betang.
Kepala Kanwil (Kakanwil) Kalteng Noor Fahmi mengatakan, peran strategis FKUB sangat diperlukan, mengingat banyaknya persoalan dapat diselesaikan melalui dialog dan negosiasi.
“Tentu bisa dikembangkan dan dilakukan oleh FKUB di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” katanya saat membuka kegiatan, kemarin.
Dalam paparan materi, Sekretaris FKUB Kalteng Riduan Syahrani berharap adanya peran serta lembaga agama, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas atau LSM, serta lembaga adat untuk ikut serta menyosialisasikan tentang kerukunan umat beragama. Termasuk wawasan kebangsaan, bela negara, demokratisasi, pendidikan politik, serta menjaga ketenteraman dan ketertiban umum.
“Tentu dengan satu tujuan yaitu terciptanya kebersamaan dan semangat huma betang, kita pertahankan kerukunan di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila demi tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa dan kokohnya NKRI,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalteng Maharidiawan Putra mengatakan bahwa pihaknya mempunyai peran yang sangat penting dalam kelembagaan keagamaan dan juga kerukunan umat beragama. Salah satunya dengan memfasilitasi dan melakukan pembinaan.
“Terutama dalam hal dana serta kegiatan-kegiatan pendukung, seperti dialog keagamaan dan lainnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kalsel Ilham Masykuri Hamdie mengatakan, dialog memang masih menjadi langkah strategis dan penting dalam rangka menemukan model yang lebih efektif dalam pengembangan wawasan multikultural. Di samping itu, dialog merupakan cara untuk lebih memahami berbagai faktor yang terkait hubungan antarumat beragama.
“Baik yang dapat mengokohkan NKRI maupun untuk bisa menghindari terjadinya konflik serta menghimpun kearifan lokal dan mencari alternatif model-model untuk meningkatkan kerukunan,” sebutnya.
Peserta kegiatan ini terdiri dari Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota se-Kalteng, Ketua FKUB provinsi dan kabupaten/kota se-Kalteng, dan instansi terkait kerukunan umat beragama.
Seperti diketahui, kepengurusan FKUB Kalteng telah di-SK-kan Gubernur Sugianto Sabran dengan SK Nomor: 188.4/264/2021. Posisi ketua dijabat H. Bulkani, wakil ketua dijabat Oka Swastika dan Pdt Christianus Uda. Sementara sekretaris dijabat H Riduan Syahrani, didampingi H Muchtar sebagai wakil sekretaris. Selain itu, juga terdapat tokoh-tokoh ormas seperti HM Wahyudie F Dirun, Walter S Penyang, dan Rahmat Nasution Hamka sebagai anggota.
Ketua FKUB Kalteng H. Bulkani mengatakan, waktu yang tersisa sampai akhir tahun ini akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menuntaskan dan menjalankan program yang sudah disusun, sebagai tonggak awal pelaksanaan program tahun 2022 hingga 2026.
“Secara garis besar program FKUB Kalteng akan kami arahkan untuk merawat dan memupuk kerukunan umat beragama di Kalteng. Kami siap menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan pihak-pihak terkait, seperti organisasi keagamaan, forkompimda, Kanwil Kemenag, BIN, dan pihak lainnya,” ujar Bulkani saat itu. (abw/ce/ala)