PALANGKA RAYA-Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terus digencarkan sesuai tahapan. Dimulai dari tenaga kesehatan (nakes), pelayan publik, masyarakat umum, lansia, anak-anak, hingga ibu hamil. Pemberian vaksin ini merupakan upaya pemerintah memproteksi atau melindungi rakyatnya dari wabah penyakit. Makin luas cakupan penerima vaksinasi, kekebalan kelompok atau herd immunity makin cepat terbentuk.
Sejauh ini, program vaksinasi di Kalteng sudah menyasar kelompok ibu hamil yang dinilai cukup rentan terpapar Covid-19. Ada 1.398 ibu hamil menjadi sasaran vaksinasi. Vaksinasi untuk kelompok ini dimulai dari Kota Palangka Raya yang dipusatkan di Kantor Gubernur Kalteng dengan sasaran 200 hingga 300 penerima.Ketua TP-PKK Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran mengatakan, berdasarkan penelitian para ahli, vaksin Covid-19 aman dan bisa diberikan kepada ibu hamil.
Tentu dengan berbagai persyaratan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dilakukan penyesuaian screening sebelumnya.“Kami ajak masyarakat terutama para kader PKK di seluruh Kalteng agar bergerak bersama-sama memberikan pendampingan, edukasi, serta pemahaman yang benar terkait vaksinasi Covid-19, baik kepada masyarakat umum maupun pada ibu hamil,” katanya usai meninjau pelaksanaan pencanangan vaksinasi ibu hamil di Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (26/8).
Dijelaskannya, vaksinasi kepada ibu hamil ini menjadi salah satu upaya dan ikhtiar dalam rangka untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan mengatasi pandemi ini.“Pemerintah berupaya untuk mencari solusi yang tepat, salah satunya dengan memberikan vaksinasi gratis untuk seluruh masyarakat,” ucapnya.Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, setelah dilakukan pencanangan, selanjutnya akan dilaksanakan vaksinasi kepada para ibu hamil yang bisa dilaksanakan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (RS) atau puskesmas. Pencanangan ini dilaksanakan agar ibu hamil merasa nyaman dan aman untuk ikut vaksinasi.
“Pencanangan ini untuk memberi rasa aman kepada mereka (ibu hamil, red) bahwa pemerintah ada bersama masyarakat, vaksin yang digunakan untuk ibu hamil bisa menggunakan merek apa saja selain AstraZeneca, memang demikian aturan dari Kemenkes,” katanya
Diungkapkannya, pelaksanaan vaksinasi di Kalteng dinilai sangat cepat. Sebagai contoh Kota Palangka Raya, capaian vaksinasi dosis pertama sudah di atas 50 persen dan dosis kedua hampir 30 persen. Seiring itu ada penurunan angka kasus terkonfirmasi dan kematian akibat Covid-19. Dan saat ini vaksinasi menyasar para ibu hamil.
“Apalagi ibu hamil yang terpapar Covid-19 tidak sedikit jumlahnya, bahkan di antaranya meninggal, karena itu kami mulai mengejar vaksinasi untuk ibu hamil yang tergolong kelompok rentan,” ungkapnya kepada awak media.Suyuti menyebut bahwa pada dasarnya ibu hamil ini termasuk komorbit. Apabila ibu hamil terpapar Covid-19, maka tingkat risikonya lebih tinggi. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit (RS) dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, tujuan vaksinasi ini adalah untuk memberikan kekebalan tubuh kepada ibu hamil. Terkait dengan kesehatan janin, tentu saja ada dampaknya.
Namun berdasarkan hasil penelitian, vaksinasi ini dinilai aman dan sehat karena telah melalui uji laboratorium.“Kita juga berikan fasilitas jika ada keluhan dan sebelum kita lakukan pemeriksaan di Kalteng sudah dilakukan di daerah lain dan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang terjadi pada tataran ringan,” ucapnya.Pihaknya berharap dengan adanya vaksinasi ini dapat memberikan perlindungan kepada para ibu hamil. Seperti diketahui, angka kematian ibu hamil terpapar Covid-19 di RSDS cukup tinggi.“Hal ini cukup memprihatinkan, banyak ibu hamil terpapar virus ini,” tegasnya.
Ia menyebut, ibu hamil biasanya mengalami peningkatan metabolisme. Diafragmanya pun tertanggu. Jadi apabila terpapar Covid-19, akan terjadi gangguan paru-paru. Dampaknya akan sangat buruk.“Itu yang kami hindari, dengan mendapat kekebalan tubuh melalui vaksinasi diharapkan bisa menekan gejala yang ditimbulkan saat terpapar Covid-19, sehingga ibu hamil bisa mempertahankan kehamilannya, sekaligus mengurangi risiko kematian ibu dan bayi,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu peserta vaksinasi, Dianita Rahmayana, mengaku antusias mengikuti vaksinasi. Ia beranggapan bahwa vaksinasi ini menjadi salah satu ikhtiar dalam rangka pencegahan Covid-19.”ini ikhtiar mencegah terpaparnya Covid-19, di sisi lain memang saya yakin vaksin ini aman,” ucapnya sembari menambahkan bahwa saat ini kartu vaksinasi sangat diperlukan dalam beberapa urusan resmi. “Kalau soal takut sih tidak, hanya khawatir saja terhadap efek sampingnya, tetapi saya pribadi berusaha yakin dan percaya bahwa vaksin ini aman,” pungkas ibu satu anak itu. (abw/ce/ala)