Pelaku usaha menjadi sangat jatuh akibat terpaan pandemi Covid-19. Mereka perlu hidup dan bangkit kembali. Pemerintah sangat berperan memulihkan perekonomian. Beginilah, terobosan yang diambil Pemprov Kalteng dan BI dalam memulihkan UMKM dan pariwisata dengan memanfaatkan digitalisasi.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
PANDEMI Covid-19 telah memukul hampir seluruh sektor ekonomi di dunia, termasuk ekonomi nasional dan Kalteng. Dampak nyata yang terlihat, terutama pada awal pengumuman oleh Presiden RI Joko Widodo terkait turunnya permintaan terhadap produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan jasa pariwisata daerah.
Melihat kondisi ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng tidak tinggal diam. Mencoba menghidupkan dan membangkitkan UMKM dengan beberapa program. Awal pandemi, BI Kalteng mengajak stakeholder daerah untuk menciptakan permintaan terhadap produk UMKM, memberikan contoh dan kemudian melakukan pembelian produk kepada 40 UMKM secara bergantian. Permintaan itu digunakan untuk suvenir berbagai kegiatan.
Nyatanya, upaya itu tidak dapat memberikan dampak luas dan berkesinambungan untuk menopang kinerja UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Diperlukan upaya yang berkelanjutan, dalam mencari solusi meningkatkan permintaan UMKM dan Pariwisata. Untuk itu perlu sinergi program antar stakeholder di daerah.
Meski, hingga saat ini, tantangan pandemi yang dihadapi sangat berat, namun di sisi lain pandemi Covid-19 telah memunculkan banyak peluang digitalisasi. Menyentuh seluruh aspek kehidupan, baik aspek informasi dankomunikasi, transportasi, pemasaran atau marketing produk hingga pada aspek transaksi ekonomi maupun keuangan.
Melihat kondisi ini, perlu inovasi program yang sinergi bersama pemerintah daerah (Pemda). Kepala Perwakilan BI Kalteng Rihando mengatakan bahwa BI bersama Pemrpov Kalteng telah mendesain program pemberdayaan UMKM dan sektor pariwisata dalam satu rangkaian kegiatan Festival UMKM dan Pariwisata Digital, dengan tema Pesona Bumi Tambun Bungai.
“Pada dasarnya festival ini sudah dimulai sejak 3 Mei hingga 26 Juni ini, banyak kegiatan yang dilaksanakan pada fesitaval ini,” katanya saat menyampaikan sambutan pada puncakfestival UMKM dan pariwisata digital di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (24/6).
Diungkapkannya, kegiatan yang dilaksanakan pada festival ini di antaranya lomba karya tulis ilmiah dengan tema strategi penguatan sektor UMKM dan pariwisata dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Kalteng, lomba fotografi dan vlog UMKM dan pariwisata Kalteng yang bertujuan untuk mengetahui pesona dan keunikan produk UMKM dan destinasi wisata unggulan, webinar pelatihan UMKM dengan beberapa tema yaitu digitalisasi, akses keuangan dan sertifikasi halal, fasilitasi UMKM dengan perusahaan jasa pengiriman, business matching UMKM dengan lembaga keuangan serta lainnya.
Sebagai puncak acara festival, juga dilakukan launching website UMKM dan pariwisata Kalteng. Rihando menyebut, puncak festival ini juga dilaksanakan di Palangka Raya Mall untuk pameran mini UMKM dan pariwisata digital.
“Kami berharap, program, ide, inovasi, terobosan dan peran aktif yang dilakukan dalam rangka menggairahkan UMKM dan pariwisata ini mendapatkan dukungan dari seluruh pihak, dengan turut bertransaksi melalui website UMKM dan pariwisata serta membantu mempromosikan website tersebut,” ucapnya.
Ditambahkannya, momentum pemulihan ekonomi ini dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan UMKM dan pariwisata lokal, serta memanfaatkan teknologi sebagai enabler atau fasilitator kegiatan perekonomian.
Sementara itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kalteng Nuryakin mengatakan, jumlah UMKM Kalteng per 1 Juni 2021 adalah sebanyak 64.087 unit, yang terdiri dari usaha menengah sebanyak 309 unit, usaha kecil sebanyak 3.363 unit dan usaha mikro sebanyak 60.415 unit.
“Jumlah UMKM ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan semenjak munculnya wabah pandemi Covid-19, yang jumlah semula per Desember Tahun 2019 berjumlah 40.568 UMKM,” katanya saat menyampaikan sambutan, kemarin.
Nuryakin menyebut, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi dan penerapan protokol kesehatan yang selama ini dikeluarkan oleh pemerintah daerah, sinergi dan dukungan dari stakeholder daerah, mampu menopang kinerja UMKM di tengah terpaan krisis dan memberikan kepastian dalam berusaha.
“Selain itu, sektor UMKM merupakan usaha yang sangat diminati oleh sebagian besar masyarakat di Kalteng ditengah pandemi Covid-19,” ucapnya.
Pasalnya, sebaran pelaku UMKM juga berada di tempat wisata yang ada di Kalteng, keterkaitan ini tidak mungkin terpisahkan bahwa keberadaan UMKM merupakan faktor pendukung untuk kemajuan wilayah wisata dan sekitarnya. Sedangkan, di bidang pariwisata, kunjungan wisatawan ke Kalteng Tahun 2019 sampai dengan bulan Mei 2021 sebanyak 66.436 wisatawan mancanegara pada 2019, 2.365 pada Tahun dan Tahun 2021 hingga dengan Bulan Mei sebanyak 130 orang.
“Kunjungan wisatawan nusantara Tahun 2019 sebanyak 700.195, Tahun 2020 sebanyak 783.100 dan Tahun 2021 sampai dengan Mei sebanyak 300.025 orang,” kata dia.
Pihaknya menyebut, Pemprov Kalteng bersama BI Perwakilan Kalteng terus berupaya mendukung UMKM agar mereka tidak saja bertahan tapi juga bangkit menjadi lebih kuat dan berinovasi. Untuk menggeliatkan kembali bisnis UMKM dengan penyelenggaraan berbagai kegiatan ekonomi kreatif.
“Salah satunya mempromosikan produk lokal juga destinasi wisata bersama dengan pelaku UMKM disekitarnya. Kita berharap dengan adanya Website UMKM dan Pariwisata Digital Kalteng ini akan mempermudah pelaku UMKM terus mengembangkan usaha dan bisnisnya agar pertumbuhan ekonomi di Kalteng menjadi terus meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat terwujud,” pungkasnya. (*/ala)