Site icon KaltengPos

Gelar Sayembara, Bupati Kotim Libatkan Masyarakat Beri Nama Bundaran

POTONG PANTAN: Bupati Kotim, H Halikinnor melakukan ritual potong pantan saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Rantau Sawang, Kecamatan Telaga Antang, belum lama ini

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor akan melibatkan masyarakat dalam  memberikan nama sejumlah bangunan di daerah setempat. Salah satunya nama bundaran di Jalan Jendral Sudirman Km 3 Sampit-Pangkalanbun.

Hal itu dinilai sangat penting agar ada rasa kebersamaan dalam menjaga dan merawat bangunan tersebut muncul. “Saya akan buat sayembara untuk pembuatan nama bundaran di km 3. Karena saat ini, bundaran tersebut belum diberi nama,” kata Halikinnor, Senin (27/9).

Dia mengatakan, dengan adanya ide dan pemikiran yang melibatkan masyarakat secara langsung terhadap pembangunan yang ada di Kotim, maka dapat mempunyai rasa memiliki juga. Sehingga tidak ada yang melakukan pengrusakan maupun terjadi pro dan kontra terkait bangunan yang dibangun, sama-sama menjaga.

Halikinnor menambahkan, perlu dipahami partisipasi masyarakat merupakan salah satu indikator dan menentukan dalam sebuah keberhasilan pembangunan. Program pembangunan dan kegiatan strategis dapat memberdayakan dan membangkitkan partisipasi masyarakat.

Dikatakannya, pro dan kontra ini pernah terjadi pada bangunan gerbang SAHATI, dimana ada sebagian masyarakat yang tidak setuju dengan nama serta ornamen hingga warna yang dibuat pada gerbang tersebut.

Lantaran adanya ketidaksetujuan itu, maka ornamen dan warna gerbang dilakukan perubahan sesuai aspirasi masyarakat. Agar hal serupa tidak terulang, maka akan dilakukan sayembara terkait dalam pembuatan nama bangunan tersebut.

Dengan begitu pembangunan yang ada menjadi perhatian semuanya, karena berdasarkan aspirasi masyarakat. “Sama halnya tempat lain, yang belum ada nama maka akan kita beri nama. Tentunya dengan cara melibatkan masyarakat. Semoga seluruh lapisan masyarakat bisa menjaga setiap aset daerah,” jelas Halikinnor.

Seperti diketahui, dalam pembangunan gerbang SAHATI terjadi beberapa revisi, misalnya saja ikon jelawat kini berubah menjadi burung tingang. Bahkan, warnanya yang dulu merah berubah menjadi hijau. (sli/ans)

Exit mobile version