KUALA KURUN – Bappedalitbang Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bersama para pemangku kepentingan lainnya sedang meneliti lahan kritis bekas pertambangan rakyat untuk dijadikan sebagai kawasan pertanian. Lahan kritis itu terletak di Desa Tanjung Riu dan Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun.
“Penelitian itu dilakukan melalui program inovasi mahantis atau manfaatkan lahan kritis. Inovasi itu menjadi bagian dari partisipasi kami pada ajang inovasi daerah tingkat kabupaten,” kata Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gumas Yantrio Aulia, Jumat (30/6) lalu.
Penelitian yang dilakukan, lanjut dia, untuk melihat kemungkinan pemanfaatan lahan kritis bekas pertambangan rakyat di Desa Tanjung Riu dan Tumbang Lampahung. Dari hasil penelitian itu, ternyata lahan kritis itu bsa dimanfaatkan untuk dikembangkan.
“Lahan itu berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata edukatif, baik dalam melakukan budidaya tanaman maupun perikanan dengan jenis dan cara tertentu,” tuturnya.
Dalam menjalankan inovasi ini, pihaknya mengajak masyarakat pemilik lahan. Namun upaya yang dilakukan cukup berat, karena harus memberikan edukasi kepada yang bersangkutan agar mau berpartisipasi dalam program tersebut.
“Kami mendekati kepala desa (kades) dan tokoh masyarakat sampai mereka menyambut baik dan sepakat. Daripada lahan tidak menjadi apa-apa, lebih baik dibangun melalui inovasi Mahantis,” ujarnya.
Kemudian, masyarakat disana diberikan pelatihan terkait cara-cara pengelolaan lahan kritis, agar bisa dimanfaatkan untuk budidaya tanaman, perikanan, dan wisata edukatif.
“Inovasi ini efektif dimulai sejak tahun 2022 dan akan terus berjalan hingga beberapa tahun kedepan. Asalkan masyarakat komitmen terhadap perencanaan awal, pasti bisa berhasil,” pungkasnya.(okt)