KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya Samaya Monong yang juga selaku Ayah Generasi Berencana (Genre) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong yang juga Bunda Genre Kalteng menghadiri kegiatan Genre Menyapa di tiga zona wilayah Kalteng, beberapa waktu lalu.
Tiga zona itu yakni zona pertama dilaksanakan di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), zona kedua di Kota Palangka Raya, dan zona ketiga di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Kegiatan ini juga dihadiri Kepala DP2KBP3A Rina Sari, Pembina Genre Novi Anggraini, dan lainnya.
“Dalam genre menyapa ini, kami bertemu langsung dengan forum genre di daerah untuk melakukan pembinaan serta sebagai ajang sharing antara forum genre dan ayah bunda genre tentang berbagai persoalan atau kendala yang dihadapi,” ucap Jaya, Sabtu (25/11/23).
Dia mengatakan, kegiatan ini juga mengajarkan para remaja untuk menyikapi persoalan pernikahan dini, seks pra nikah, menjauhi napza, dan pemahaman terkait mencegah stunting. Dengan demikian, akan muncul generasi yang berkualitas, kreatif, tangguh dan berkontribusi dalam pembangunan.
“Saya ingin forum genre bisa menjadi contoh dan teladan serta menyampaikan pesan kepada remaja lainnya untuk menghindari narkoba, pernikahan dini, dan berbagai hal negatif lainnya,” tegasnya.
Dia meminta forum genre bisa berperan aktif dalam membantu mensukseskan salah satu program prioritas pemerintah, terutama dalam penanganan stunting. Genre dapat menjadi wadah membentuk generasi muda yang berakhlak, berintegritas, dan smart.
“Saya mengapresiasi kegiatan genre menyapa ini, karena genre adalah program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa di kalangan generasi muda. Semoga genre di Provinsi Kalteng semakin dan terus berkembang,” tuturnya.
Dia menambahkan, genre menyapa ini merupakan langkah awal untuk melakukan sosialisasi secara bertahap kepada para generasi remaja, sehingga motivasi perencanaan masa depan bisa dipahami mereka, dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) hingga mahasiswa.
“Remaja adalah aset bangsa yang sangat penting untuk melanjutkan kepemimpinan di masa yang akan datang. Untuk itu, saya ingin memotivasi mereka dalam perencanaan masa depan,” tukasnya. (okt)